97 WNI Akan Dipulangkan dari Iran: Menteri Sugiono

Sankt Peterburg (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa 97 dari 386 WNI di Iran siap ikut tahap pertama evakuasi menyusul ketegangan yang meningkat antara Tehran dan Tel Aviv.

“Saya dapat kabar pagi ini bahwa empat bus (pengungsi) sedang menuju daerah perbatasan. Mungkin sudah sampai sekarang,” ujarnya kepada media usai melepas Keberangkatan Presiden Prabowo Subianto di Bandara Internasional Pulkovo, Rusia, Jumat.

Dia menginformasikan bahwa 97 orang tersebut telah menyatakan kesediaan mereka untuk ikut evakuasi resmi. “Sementara itu, total WNI terdaftar di Iran ada 386,” tambahnya.

Menteri menyebut evakuasi akan dilakukan bertahap.

Sebelumnya, Rabu, Sugiono menyampaikan bahwa Kemenlu telah memerintahkan KBRI di Tehran untuk memantau situasi dan menyiapkan rencana evakuasi. KBRI juga meningkatkan status siaga dari level 2 ke 1.

“Israel semakin gencar menyerang, bukan hanya fasilitas militer tapi juga wilayah sipil,” katanya.

Dia menegaskan pemerintah berkoordinasi dengan otoritas negara-negara tetangga Iran untuk mempermudah evakuasi.

“Kami sudah minta negara tetangga untuk mempermudah penyeberangan bagi WNI, mengingat kondisi semakin mengkhawatirkan,” jelasnya.

Karena penerbangan di Tehran sepenuhnya ditutup, evakuasi akan dilakukan melalui darat.

“Kami terus ingatkan seluruh WNI di Iran agar tetap berkoordinasi dengan KBRI,” ucapnya.

Ketegangan Iran-Israel memuncak setelah Tel Aviv melancarkan serangan acak ke Tehran pada 13 Juni, dengan alasan menarget situs nuklir dan fasilitas militer.

Sebagai balasan, Tehran meluncurkan serangan balasan terhadap target Israel Jumat malam waktu setempat.

IRNA mengutip perwira tinggi militer Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, yang menyatakan operasi balasan—bernama Operasi Janji Sejati III—akan “berlanjut selama diperlukan.”

Berita terkait:

MEMBACA  Kepolisian Kenya bersumpah akan melakukan penyelidikan ‘transparan’ terhadap mayat wanita yang dimutilasi | Berita Kriminal