Kamis, 15 Mei 2025 – 14:19 WIB
VIVA – Amerika Serikat baru saja melakukan sebuah misi sejarah dan kemanusiaan penting di Indonesia. Negara Adi Kuasa itu berupaya untuk mencari mayat-mayat para prajurit militer yang tewas dalam pertempuran yang terjadi 81 tahun lalu di Bumi Pertiwi NKRI.
Baca Juga :
Digulat Tangan Kosong, Rampok Berpistol Keok Diterkam Prajurit Maung Siliwangi TNI
Jadi berdasarkan siaran resmi Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia dilansir VIVA Militer, Kamis 15 Mei 2025, misi ini dilaksanakan tim dari Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA) sebuah lembaga yang memiliki tugas mencari dan mengidentifikasi tawanan perang (POW) dan anggota Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang hilang dalam aksi (MIA).
VIVA Militer: DPAA Amerika dan prajurit TNI di Morotai
Baca Juga :
Lawatan ke Turki, KSAL Tinjau Pembangunan 2 Unit Kapal Cepat Rudal Full Combat Mission untuk TNI AL
Dalam misi di Indonesia, DPPA yang dipimpin US Army Sgt First Class Blake Garap tak bergerak sendiri, tapi bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pusat Sejarah TNI. “Kami menjalankan misi investigasi di Morotai, Maluku Utara, untuk mencari personel militer AS yang hilang,” tulis US Embassy Jakarta.
VIVA Militer: DPAA Amerika dan prajurit TNI di Morotai
Walau di desa itu terdapat monumen D-Day Of Morotai, sebuah tanda tempat berlangsungnya Perang Dunia (War World) II. Tapi bukan perkara mudah bagi orang-orang Amerika untuk bisa menemukan mayat atau kerangka prajurit militer mereka yang tewas di sana. Sebab, kondisi lokasi pertempuran saat ini sudah jauh berbeda.
Oleh karena itulah, dalam misi ini, DPAA enggak cuma menjalankan misi bersama prajurit TNI, tapi juga warga setempat. Cukup banyak warga yang diwawancarai untuk menemukan lokasi perkiraan mayat atau kerangka prajurit militer Amerika yang terpendam.
VIVA Militer: DPAA Amerika dan prajurit TNI di Morotai
“Misi ini tidak hanya fokus pada janji kami kepada keluarga prajurit yang hilang agar bisa mengembalikan mereka, tapi juga perkuatan kerjasama kami dengan Indonesia, khususnya TNI,” kata US Army Sgt First Class Blake Garap.
Di Morotai, tim DPAA didampingi prajurit-prajurit TNI dari Kodim Morotai di bawah pimpinan Dandim Letnan Kolonel Arh Masykur Akmal. Ada empat lokasi yang mereka survei untuk mencari mayat atau kerangka prajurit Amerika.
Selama ini DPAA enggak cuma mencari prajurit Amerika yang hilang di Indonesia, tapi di berbagai lokasi tempat pecahnya Perang Dunia. Data DPAA, ada sebanyak 72 ribu prajurit militer Amerika yang raib dalam Perang Dunia.
VIVA Militer: DPAA Amerika dan prajurit TNI di Morotai
Perlu diketahui, pada 1944 Pulau Morotai dikuasai militer Jepang, di pulau ini mereka membuat pangkalan udara. Amerika dan sekutunya merebut pulau ini sebagai bagian dari misi pembebasan Filipina dari jajahan gempuran Jepang. Morotai dipilih karena lokasi yang strategis untuk pangkalan udara dan pangkalan armada perang laut.
Pertempuran pecah di Pulau Morotai pada September 1944 saat Amerika dan sekutu berhasil mendaratkan pasukan. Walau kalah jumlah, tapi pasukan Jepang mampu meladeni pasukan sekutu hingga hampir setahun lamanya. Konon dalam pertempuran Morotai ada puluhan prajurit sekutu yang tewas dan hilang.
Baca: Digulat Tangan Kosong, Rampok Berpistol Keok Diterkam Prajurit Maung Siliwangi TNI
Halaman Selanjutnya
Oleh karena itulah, dalam misi ini, DPAA enggak cuma menjalankan misi bersama prajurit TNI, tapi juga warga setempat. Cukup banyak warga yang diwawancarai untuk menemukan lokasi perkiraan mayat atau kerangka prajurit militer Amerika yang terpendam.