7 Tips Cerdas Mengelola Keuangan agar Mudik Lebaran Lancar!

Jumat, 28 Maret 2025 – 00:18 WIB

Jakarta, VIVA – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang selalu dinantikan, terutama bagi para perantau yang rindu berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

Baca Juga :

Usai Mudik Gratis, Pemprov Jakarta Siapkan 229 Bus untuk Arus Balik Lebaran 2025

Namun, tanpa perencanaan keuangan yang baik, biaya mudik bisa membengkak dan menguras tabungan. Agar perjalanan tetap lancar tanpa membuat kantong jebol, berikut tujuh tips cerdas dalam mengatur keuangan saat mudik yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Buat Rencana Mudik Sejak Awal

Baca Juga :

Cara Ampuh Polsek Pesanggrahan Bikin Warga Aman Saat Mudik Lebaran 2025

Perencanaan jauh-jauh hari adalah kunci untuk menghemat pengeluaran. Pastikan kamu menentukan moda transportasi yang akan digunakan, apakah pesawat, kereta api, atau kendaraan pribadi. Tiket transportasi umum biasanya lebih murah jika dipesan lebih awal, sementara bagi yang menggunakan kendaraan pribadi bisa mulai menyisihkan dana untuk bahan bakar dan perawatan kendaraan. Dengan perencanaan matang, kamu juga bisa menabung khusus untuk kebutuhan mudik.

2. Gunakan THR dengan Bijak

Baca Juga :

Wamenhub Lepas 3.000 Pemudik Gratis ke Jawa dan Sumatera

Tunjangan Hari Raya (THR) memang bisa menjadi penyelamat finansial saat mudik. Namun, jangan sampai THR habis begitu saja tanpa perhitungan. Alokasikan sebagian untuk biaya perjalanan, sebagian lagi untuk keperluan lain seperti zakat, oleh-oleh, atau angpao. Jika biaya mudik melebihi jumlah THR, kamu bisa menambah dari tabungan dengan tetap memperhitungkan anggaran agar tidak berlebihan.

3. Susun Anggaran Pengeluaran Selama Mudik

Saat pulang kampung, sering kali pengeluaran meningkat karena banyaknya godaan, seperti makanan khas daerah, diskon belanja, atau keinginan membeli oleh-oleh dalam jumlah besar. Untuk menghindari pemborosan, buatlah anggaran pengeluaran dengan merinci kebutuhan utama, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan hiburan. Kamu juga bisa melihat pengeluaran mudik tahun sebelumnya sebagai acuan.

MEMBACA  Menuju Lebaran, Tol Tebing Tinggi-Indrapura Tidak Gratis Lagi Mulai 4 April 2024

4. Siapkan Dana Darurat

Selalu ada kemungkinan terjadi hal-hal tak terduga selama perjalanan, seperti kendaraan mogok, biaya kesehatan, atau kebutuhan mendadak lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menyisihkan dana darurat agar mudik tetap nyaman tanpa khawatir keuangan terganggu. Idealnya, alokasikan sekitar 10-20% dari total anggaran mudik untuk dana darurat.

5. Pisahkan Uang untuk Mudik

Agar tidak tercampur dengan tabungan atau keperluan harian lainnya, pisahkan dana khusus untuk mudik. Simpan dalam rekening terpisah atau dompet digital khusus agar lebih mudah dikontrol. Dengan cara ini, kamu bisa lebih disiplin dalam mengelola keuangan dan tidak tergoda untuk menggunakan uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan lain.

6. Bawa Uang Tunai Secukupnya

Membawa uang tunai dalam jumlah besar bisa berisiko, baik dari segi keamanan maupun pengeluaran yang tidak terkontrol. Sebaiknya bawa uang tunai secukupnya untuk keperluan sehari-hari, sementara transaksi lain bisa dilakukan melalui e-wallet atau kartu debit. Dengan cara ini, kamu bisa lebih mudah membatasi pengeluaran dan menghindari pembelian impulsif.

7. Disiplin dalam Mengelola Keuangan

Setelah menyusun rencana keuangan, langkah berikutnya adalah disiplin dalam menjalankannya. Patuhi anggaran yang sudah dibuat dan hindari godaan untuk berbelanja di luar kebutuhan. Ingat, tujuan utama mudik adalah bertemu keluarga, bukan menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Meski menghemat itu penting, jangan sampai kehilangan momen berharga bersama keluarga. Nikmati kebersamaan dan suasana Lebaran dengan bijak, baik dari segi keuangan maupun kesehatan. Semoga perjalanan mudikmu lancar dan tetap hemat! Selamat mudik dan selamat merayakan Hari Raya!

Halaman Selanjutnya

Saat pulang kampung, sering kali pengeluaran meningkat karena banyaknya godaan, seperti makanan khas daerah, diskon belanja, atau keinginan membeli oleh-oleh dalam jumlah besar. Untuk menghindari pemborosan, buatlah anggaran pengeluaran dengan merinci kebutuhan utama, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan hiburan. Kamu juga bisa melihat pengeluaran mudik tahun sebelumnya sebagai acuan.

MEMBACA  Pastikan Teguh Perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 Berjalan Lancar