7 Praktik Utama di Bulan Ramadan, dari Qiyamul Lail hingga Iktikaf

Ada banyak amal ibadah dan amal saleh yang bisa dilakukan di bulan Ramadan, namun ada amalan prioritas yang pahalanya berlipat-lipat dan bisa dilakukan di bulan suci tersebut. Foto ilustrasi/SINDOnews
Banyak amalan utama yang dapat dikerjakan selama bulan Ramadan. Dari sekian banyak amal ibadah, sedikitnya ada 7 amalan yang patut menjadi prioritas dan dilaksanakan secara maksimal.

Amalan-amalan prioritas di bulan Ramadan tersebut antara lain :
1. Qiyamul Lail
Qiyamul Lail merupakan amalan di bulan Ramadan yang memiliki keutamaan tersendiri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari, dari jalur Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa menghidupkan malam bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan penuh harap, maka diampuni dosa yang telah lalu.” (HR Bukhari no 2009)
Qiyamul Lail itu tidak hanya salat tarawih. Qiyamul Lail bisa amalan apa saja yang bernilai ibadah.
Imam Ibnu Abidin menjelaskan dalam kitab Hasyiyah jilid 1 halaman 460, Qiyamul Lail artinya menyibukkan diri di sebagian besar waktu malam dengan aktivitas ketaatan seperti membaca al-Quran, menyimak hadits, bertasbih, atau shalawat.
Jadi, amalan apa pun yang berwujud ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala, maka itu sudah termasuk kategori Qiyamul Lail.

2. Tilawah al-Quran
Al-Quran, apabila kita membacanya di luar bulan Ramadan, Allah subhanahu wata’ala menjanjikan pahala yang banyak. Selain itu, al-Quran juga dapat memberi syafaat bagi pembacanya di akhirat kelak.
Salah seorang sahabat bernama Abu Umamah al-Bahili pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bacalah Al-Quran, sebab kelak ia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim No. 804)
Maka, jika pada hari biasa saja membaca al-Quran akan mendapatkan banyak pahala, tentu keutamaan membaca al-Quran di bulan Ramadhan lebih besar lagi dibanding bulan-bulan yang lain.
Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits, suatu ketika Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan aktivitas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selama bulan Ramadan.
“Malaikat Jibril selalu mendatangi Nabi di setiap malam selama bulan Ramadhan. Beliau memperdengarkan bacaan al-Quran kepadanya (dan Jibril menyimak).” (HR Bukhari no 6)

MEMBACA  Apakah ini charger dinding 140W pertama dari Anker dengan layar?

3. Sedekah Makanan
Amalan ini paling sering Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kerjakan. Sahabat mulia, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma memberi kesaksian tentang sedekah di bulan Ramadan yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari nomor 6,
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan di bulan Ramadan, ketika itu Malaikat Jibril selalu mendatangi beliau.”
“Apabila Jibril mendatanginya, beliau lebih giat lagi dalam berderma melebihi angin yang berhembus.”
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma telah menyifati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat juud (dermawan). Dan sifat dermawan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan lebih meningkat dibanding bulan-bulan lainnya.
Tak sampai di situ, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menganalogikan sifat dermawan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan angin yang berhembus (ar-Riih ar-Mursalah). Maknanya, bersegeranya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kedermawanan melebihi kecepatan hembusan angin.
Feadah utama yang dapat dipetik dari hadis di atas adalah motivasi untuk semangat berderma dan melakukan amal kebajikan di setiap waktu, dan lebih ditingkatkan lagi intensitasnya di bulan Ramadhan.

4. Umrah
Dalam kitab Shahih al-Bukhari, hadis nomor 1690, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma pernah menyampaikan peristiwa wanita Anshar yang tidak ikut berangkat Haji lantaran Kendaraan yang dimiliki hanya cukup ditumpangi oleh suami dan anaknya.