Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mamuju menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Polresta Mamuju, Sulawesi Barat, pada 1 Januari 2024. Aksi ini dipicu oleh dugaan pengeroyokan terhadap salah satu kader HMI oleh puluhan oknum polisi baru, yang terjadi setelah para aktivis menegur polisi yang kerap berkunjung hingga larut malam ke sebuah asrama putri. Demonstrasi berlangsung ricuh, dengan massa membakar ban bekas dan mencoba menerobos masuk ke dalam Polresta. Aparat kepolisian yang berjaga ketat menghadang massa untuk mencegah situasi semakin memanas.
Ratusan Kader HMI Gelar Aksi di Polresta Mamuju, Buntut Pengeroyokan Aktivis
Berikut 7 fakta ratusan kader HMI gelar aksi di Polresta Mamuju:
1. Ratusan Kader HMI Gelar Demonstrasi di Depan Polresta Mamuju. Aksi ini terjadi pada 1 Januari 2024, dipicu oleh dugaan pengeroyokan terhadap salah satu kader HMI oleh oknum polisi. Massa membakar ban bekas dan mencoba menerobos masuk ke area Polresta yang dijaga ketat aparat.
2. Awal Mula Konflik: Teguran Terhadap Oknum Polisi di Asrama Putri. Insiden bermula ketika sejumlah kader HMI dan pemilik asrama menegur beberapa oknum polisi yang sering berkunjung hingga larut malam ke sebuah asrama putri. Teguran tersebut berujung pada cekcok antara pihak HMI dan oknum polisi. “Ini karena diduga ada pihak kepolisian yang selalu datang ke asrama putri di luar batas jam tamu,” ujar Ketua HMI Manakarra, Ansar dikutip tvOne.
3. Video Rekaman sebagai Bukti Dugaan Pelanggaran. Ketua HMI Manakarra, Ansar juga menambahkan, terdapat rekaman video yang memperlihatkan perilaku kurang pantas dari oknum polisi tersebut. Hal ini memperkuat alasan kader HMI untuk melakukan teguran. “Anak-anak kader HMI menegur bersama pemilik kontrakan karena sudah melewati batas jam tamu. Bahkan, ada video yang direkam yang memperlihatkan bahwa oknum tersebut memang kurang ajar,” tambahnya.
4. Pengeroyokan di Sekretariat HMI oleh Puluhan Oknum Polisi. Tidak lama setelah cekcok terjadi, satu kompi polisi diduga mendatangi sekretariat HMI, yang kemudian berujung pada pengeroyokan terhadap seorang anggota HMI oleh puluhan oknum polisi baru.
5. Kapolda Sulawesi Barat Turun Langsung Menemui Massa. Kericuhan mulai mereda setelah Kapolda Sulbar turun langsung menemui massa aksi. Kapolda memberikan jaminan bahwa kasus tersebut akan ditindaklanjuti sesuai aturan hukum.
6. Tuntutan Kader HMI: Proses Hukum dan Pencopotan Oknum Polisi Terlibat. Massa HMI menuntut pencopotan dan proses hukum terhadap oknum polisi yang terlibat dalam insiden pengeroyokan tersebut. Mereka mendesak agar tindakan tegas segera diambil.
7. Jaminan Penanganan Kasus secara Adil oleh Kapolda Sulbar. Setelah pertemuan dengan perwakilan HMI, Kapolda Sulbar menegaskan bahwa kasus ini akan diproses secara adil dan sesuai hukum yang berlaku. “Kami akan memproses oknum polisi baru yang terlibat pengeroyokan sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegas Kapolda Sulbar. Massa akhirnya membubarkan diri setelah mendapatkan kepastian tersebut.