6 Sikap Negara-negara Arab Menentang Rencana Pencaplokan Gaza oleh Trump

Presiden AS Donald Trump telah mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang rencana pencaplokan Gaza untuk rekonstruksi oleh AS dan pengusiran warga Palestina ke Mesir dan Yordania. Pernyataan ini telah mengejutkan negara-negara Arab.

Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington minggu lalu. Netanyahu menyatakan bahwa AS bisa mengambil alih Gaza dan membangunnya kembali menjadi “Riviera Timur Tengah” dengan memukimkan kembali warga Palestina di negara-negara tetangga.

Setelah kunjungan Netanyahu, Trump kembali menegaskan pernyataannya. Dia bahkan mengancam akan memberlakukan sanksi keuangan kepada Yordania dan Mesir jika mereka menolak rencananya.

Namun, negara-negara Arab memberikan reaksi cepat terhadap usulan tersebut. Mesir dan Yordania menolak tegas rencana pencaplokan Gaza, sementara Arab Saudi dan Liga Arab menegaskan kembali dukungan mereka terhadap warga Palestina.

Arab Saudi menegaskan bahwa mereka hanya akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel jika tercipta solusi bagi negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Mereka juga menolak gagasan Netanyahu tentang pendirian negara Palestina di Arab Saudi.

Meskipun menolak rencana pencaplokan Gaza, Yordania menghadapi tekanan dari Trump. Raja Abdullah ingin mempertahankan kedaulatan Kerajaan, namun menyadari ketergantungan negaranya pada bantuan dan dukungan keamanan AS.

Sementara itu, masa depan gencatan senjata di Gaza menjadi semakin tidak pasti setelah Hamas menunda penyerahan tawanan kepada Israel. Trump mengancam akan membatalkan gencatan senjata jika tawanan tidak dikembalikan tepat waktu.

6 Sikap Negara-negara Arab Melawan Rencana Pencaplokan Gaza oleh Trump

1. Pertaruhan Kekuasaan Raja Abdullah dan Presiden Sisi

Paul Salem, wakil presiden untuk keterlibatan internasional di Middle East Institute, menyatakan bahwa tantangan politik Trump tidak dapat diatasi oleh Yordania dan Mesir.

MEMBACA  Pulang Kampung Lebaran: Kementerian Menambah 10.000 Kursi Bus Gratis