Membeli Motor Pertama: 5 Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
Membeli motor pertama itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan tapi juga penuh tantangan. Karena terlalu semangat, banyak calon pembeli yang tanpa sadar melakukan kesalahan-kesalahan umum. Hal ini bisa mempengaruhi kenyamanan, keselamatan, dan juga ongkos dalam jangka panjang.
Artikel ini, dikutip dari SlashGear pada Selasa, 30 September 2025, akan membahas lima kesalahan serius yang sebaiknya dihindari saat membeli motor pertama. Tujuannya agar pengalaman berkendara kamu jauh lebih baik.
—
1. Mengabaikan Batas Kemampuan Berkendara Sendiri
Seringnya, calon pembeli tergiur dengan motor yang spesifikasinya tinggi, mesin besar, torsi besar, dan desain yang agresif. Mereka lupa mempertimbangkan pengalaman atau kemampuan mereka sendiri dalam mengendalikan motor tersebut.
Padahal, motor itu beda sama mobil. Berat, tenaga, dan respons akselerasinya sangat mempengaruhi stabilitas dan kontrol, terutama bagi pemula. Memilih motor yang melebihi kemampuan bisa jadi sumber bahaya dan membuat acara nge-ride jadi tidak nyaman.
2. Belum Ikut Pelatihan dan Urus Perizinan Sebelum Beli
Memang, aktivitas beli motor bisa dilakukan sebelum punya sim. Tapi, ini bukanlah pilihan yang bijak di setiap situasi. Di beberapa daerah, kamu tidak bisa mendaftarkan motor kalau belum punya lisensi atau asuransi.
Selain itu, dengan ikut kursus atau pelatihan dulu, kamu bisa belajar dasar-dasar berkendara yang aman, paham gigi-gigi penting, dan bisa ngebayangin apakah motornya cocok atau nggak. Ikut pelatihan juga sering bikin biaya asuransi jadi lebih murah karena kamu dianggap lebih siap menghadapi resiko.
3. Pakai Helm Bekas
Helm adalah perlengkapan keselamatan yang paling penting dan harus selalu dalam kondisi bagus. Artikel ini menekankan bahwa helm yang pernah mengalami satu kali benturan saja sudah kehilangan kemampuannya untuk melindungi. Jadi, beli helm bekas bukanlah ide yang bagus.
Kita tidak bisa ngecek sejarah helm bekas dengan pasti. Bisa saja helm itu pernah jatuh atau terbentur yang merusak struktur dalamnya. Helm baru memberikan jaminan keamanan dan proteksi yang tidak boleh kamu remehkan.
4. Melewatkan Test Ride / Uji Coba Sebelum Membeli
Setiap motor punya karakter yang berbeda, mulai dari distribusi berat, posisi stang, posisi duduk, respons rem, sampai suspensinya. Data teknis di brosur mungkin kelihatan bagus, tapi baru terasa pas kamu duduk, berkendara, belok, atau ngerem. Baru ketahuan apakah motornya cocok dengan postur tubuh, gaya berkendara, dan kenyamanan kamu.
Test ride membantu kamu ngerasain apakah kontrolnya terlalu berat, atau apakah jok dan posisi kaki bikin capek setelah beberapa menit. Tanpa uji coba, kamu beresiko beli motor yang tidak sesuai kebutuhan.
5. Mengabaikan Cuaca, Kondisi Lalu Lintas, dan Faktor Luar Lainnya
Motor sangat berbeda dengan mobil karena kamu sangat terbuka terhadap cuaca dan elemen lain. Hujan, embun, jalan licin, lalu lintas padat, dan suhu ekstrem bisa sangat mempengaruhi pengalaman berkendara.
Pemula sering lupa pertimbangkan kondisi ini waktu beli motor. Mereka mungkin lihat motor dalam kondisi showroom atau cuaca cerah. Tapi, pas dipakai di pagi hari yang berembun atau waktu hujan, jok jadi licin, rem jadi kurang pakem, dan visibilitas berkurang. Kondisi lalu lintas juga penting; motor kecil mungkin kurang kuat untuk diajak ke tol atau kalo macet parah.
—
Membeli motor pertama adalah keputusan besar. Menghindari kelima kesalahan di atas bisa membuat perbedaan besar antara pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman yang frustasi atau bahkan berbahaya. Intinya:
- Pilih motor yang sesuai dengan level skill kamu.
- Urus lisensi dan ikuti pelatihan dulu.
- Wajib pakai helm baru, jangan kompromi soal keselamatan.
- Selalu uji coba motor sebelum dibeli.
- Pertimbangkan cuaca, lalu lintas, dan lingkungan tempat kamu biasa berkendara.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, calon pemilik motor akan mendapatkan pengalaman berkendara yang lebih aman, nyaman, dan memuaskan. Membeli motor bukan cuma soal pilih model yang keren; ini tentang kecocokan, keselamatan, dan kesiapan untuk petualangan di jalan.