5.000 Pelajar SD di Badung Belajar Coding dan AI via LMS Timedoor Academy

loading…

Direktur Timedoor Academy Setyo Purwaningsih (kedua dari kanan) bersama Kepala Disdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana (kedua dari kiri) usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), Senin (8/9/2025). Foto/Dok. SindoNews

**BADUNG** – Sekitar 5.000 murid sekolah dasar di Kabupaten Badung akan belajar *coding* dan *Artificial Intelligence* (AI) lewat program yang dijalankan Timedoor Academy. Program ini dimulai setelah penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Timedoor Academy, Setyo Purwaningsih, dan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Gusti Made Dwipayana, pada Senin (8/9/2025).

Lewat kerjasama ini, 50 SD di Badung akan memakai *Learning Management System* (LMS) dari Timedoor Academy sebagai alat belajar. LMS itu berisi modul siap pakai untuk siswa kelas 5 dan 6, yang sudah sesuia dengan kurikulum Kementerian Pendidikan.

Direktur Timedoor Academy, Setyo Purwaningsih, bilang kalau mereka ingin berbagi pengalaman setelah lebih dari lima tahun mengajar coding di Indonesia. Timedoor sudah punya pengalaman ngajar coding di 50 cabang di Indonesia, dengan lebih dari 25.000 siswa dan banyak yang pernah menang penghargaan internasional. “Jadi kami mau bagi praktik terbaik ini supaya bisa disebar ke lebih banyak siswa di Indonesia, dimulai dari Badung,” kata Setyo yang biasa dipanggil Miss Tyo, dalam siaran persnya, Jumat (31/11/2025).

Selain nyediain LMS, Timedoor juga akan dampingi guru selama proses belajar. Tim kurikulum mereka siap kasih bantuan teknis, termasuk kalau guru ada kendala di kelas. “Misal ada *bug* di proyek siswa, guru bisa *reach out* ke tim kami. Kami siap dukung supaya implementasi di sekolah lancar,” ujarnya.

Miss Tyo tekankan visi jangka panjang lembaganya adalah menyediakan akses pendidikan IT yang berkualitas di seluruh Indonesia. Program di Badung ini diharap bisa jadi contoh yang bisa dikembangkan di daerah lain lewat kerja sama dengan pemerintah lokal atau sekolah.

MEMBACA  Pemilik Grand Theft Auto akan memecat ratusan karyawan dan memangkas proyek-proyek.

I Gusti Made Dwipayana harap program ini bisa jadi bekal penting buat siswa untuk hadapi era digital. “Saya harap anak-anak di Badung bisa siap hadapi kebutuhan digital dan siap jadi *inovator* muda,” katanya.

Kepala Bidang SD Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja, bilang pemilihan LMS Timedoor didasari kerjasama yang sudah jalan sebelumnya. “Kami sudah lebih dari 3 tahun kerja sama dengan Timedoor lewat Badung Education Fair, ngajar guru, dan juga latihan siswa untuk coding. Selama ini dampaknya bagus, terutama di proyek-proyek yang bisa dibuat siswa,” jelasnya.

(poe)