3 Alasan Mossad Menolak Perintah untuk Membunuh Pemimpin Hamas di Qatar

loading…

Mossad menolak perintah untuk membunuh pemimpin Hamas di Qatar. Foto/X/@SaadAbedine

GAZA – Mossad Israel menolak rencana untuk menggunakan agen darat guna membunuh para pejabat Hamas di Qatar. Hal ini dilaporkan oleh The Washington Post yang mengutip para pejabat.

Israel melakukan serangan udara di Qatar pada hari Selasa, dan mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan para pemimpin senior Hamas.

Mossad dilaporkan tidak disebutkan dalam pernyataan resmi Israel. Dua orang Israel yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa badan intelijen tersebut telah menolak rencana terbaru untuk melakukan operasi darat.

3 Alasan Mossad Tolak Perintah Bunuh Pemimpin Hamas di Qatar

1. Tidak Mau Rusak Hubungan Baik dengan Qatar

Kepala Mossad, David Barnea, menentang langkah tersebut “sebagian karena tindakan itu dapat merusak hubungan yang sudah dia dan agensinya bangun dengan Qatar,” begitu laporan The Washington Post. Qatar telah menjadi tuan rumah bagi Hamas dan juga menjadi mediator perundingan gencatan senjata, menurut sumber tersebut.

Kelompok Palestina tersebut menyatakan bahwa serangan udara itu gagal membunuh pejabat tinggi mereka, termasuk pemimpin sementara Khalil al-Hayya, tetapi menewaskan beberapa keluarga dan asisten, serta seorang perwira Qatar.

Para analis berpendapat bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mungkin sudah kehilangan kesabaran dengan negosiasi gencatan senjata.

Kepala Pasukan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, juga tidak setuju dengan waktu serangan tersebut, sementara Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Menteri Pertahanan Israel Katz mendukung Netanyahu. Nitzan Alon, seorang perwira senior IDF yang bertanggung jawab atas negosiasi penyanderaan, tidak diundang ke rapat perencanaan untuk menghindari perdebatan.

MEMBACA  Pengamat Hukum Menyerukan Bawaslu untuk Bertindak Tegas Terhadap Praktik Politik Uang