25 Penambang dievakuasi dari lubang tambang emas Sumatera Barat, 13 tewas

Jakarta (ANTARA) – Badan SAR Nasional Indonesia (Basarnas) melaporkan bahwa hingga Minggu pukul 08.00 pagi waktu setempat, tim penyelamat telah berhasil mengevakuasi 25 penambang dari reruntuhan lubang tambang emas ilegal di Sumatera Barat. Tiga belas dari 25 evakuasi dikonfirmasi tewas sementara 12 lainnya selamat dari tanah longsor massif yang melanda lubang tambang tersebut pada Kamis, menurut Deputi Operasi dan Pelatihan Basarnas Edy Prakoso.

Korban jiwa terbaru yang dievakuasi dari lubang tambang Desa Sungai Abu di Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, adalah Sugeng. Jenazahnya dievakuasi bersama Zulmadinir yang selamat dari bencana tersebut.

Para evakuasi telah diterbangkan ke Rumah Sakit Umum M. Natsir untuk pemeriksaan medis, kata Prakoso, sambil menambahkan bahwa kelanjutan operasi pencarian dan penyelamatan, yang dimulai pada Jumat, masih dalam pertimbangan.

Untuk itu, Basarnas akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, kata Prakoso.

Selain itu, Basarnas dan mitra kerjanya masih akan menjaga personel mereka di pos komando Sungai Abu untuk menerima laporan orang hilang dari warga setempat.

Indonesia telah menyaksikan beberapa kecelakaan tambang mematikan yang melibatkan lubang-lubang yang diizinkan maupun tidak diizinkan.

Pada Selasa pagi, 14 Mei 2013, fasilitas pelatihan bawah tanah di tambang tembaga dan emas PT Freeport Indonesia di Papua runtuh, menyebabkan 28 orang tewas.

Terowongan bawah tanah Big Gossan runtuh ketika 38 pekerja Freeport sedang menjalani program pelatihan. Lokasinya dekat dengan kantor tetapi jauh dari aktivitas pertambangan yang sedang berlangsung.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, kecelakaan yang terjadi selama pelatihan rutin keselamatan tambang bawah tanah itu menewaskan 28 orang dan melukai 10 lainnya.

MEMBACA  3 Orang Tewas dalam Tabrakan Kereta di Bandung

Sementara itu, pada 7 Juli 2024, lubang tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawi Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, juga dilanda tanah longsor massif.

Total jumlah yang terkena dampak oleh tanah longsor mencapai 325. Dua puluh tujuh dikonfirmasi tewas; 283 ditemukan selamat; dan 15 lainnya masih hilang hingga operasi pencarian diakhiri pada 13 Juli 2024.

Berita terkait: Tanah longsor tambang emas Gorontalo: Jumlah korban selamat mencapai 280
Berita terkait: Indonesia, Timor Leste tingkatkan kerja sama untuk SAR maritim, udara

Translator: M.Riezko BEP, Rahmad Nasution
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar