25 dari 35 proyek strategis selesai: Kementerian Perhubungan

Menteri mencatat bahwa sejumlah proyek strategis nasional telah berhasil mendukung mobilitas masyarakat di dalam negeri, salah satunya adalah Bandara Internasional Yogyakarta, yang telah dilengkapi dengan jalur kereta bandara. Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya telah menyelesaikan 25 dari 35 proyek strategis nasional di bidang transportasi, yang terdiri dari proyek pelabuhan, bandara, dan kereta api.

Dia menyampaikan hal tersebut di sela-sela Rapat Kerja Nasional untuk Mempercepat Penyelesaian dan Pra-Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Jakarta pada hari Selasa. Sumadi menjelaskan bahwa 25 proyek tersebut terdiri dari tujuh proyek pembangunan bandara, 11 proyek pembangunan pelabuhan, dan tujuh proyek pengembangan kereta api. Mereka termasuk Bandara Internasional Lombok, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan Pelabuhan Baru Makassar, tambahnya.

Menurutnya, empat dari 10 proyek yang tersisa, yaitu dua proyek kereta api dan dua proyek pelabuhan, akan selesai tahun ini. Sementara itu, enam proyek lainnya akan selesai setelah 2024, termasuk Jalur Utara-Selatan dan Jalur Fase I Timur-Barat MRT Jakarta.

Menteri mencatat bahwa sejumlah proyek strategis nasional telah berhasil mendukung mobilitas masyarakat di dalam negeri, salah satunya adalah Bandara Internasional Yogyakarta, yang telah dilengkapi dengan jalur kereta bandara. “Ini adalah bukti bahwa apa yang telah terjadi di luar negeri dan tampaknya tidak mungkin terjadi di negara kita, sedang terjadi. Dan kami akan menyiapkan diri untuk menjadi negara maju di sana,” katanya.

Untuk mengurangi biaya logistik secara nasional, dia menginformasikan, Kementerian Perhubungan telah mengembangkan Pelabuhan Baru Makassar. Pelabuhan tersebut telah dibangun untuk mendukung konektivitas jalur perdagangan internasional sambil memperkuat peran Makassar sebagai gerbang logistik ke Indonesia bagian timur.

MEMBACA  Kurikulum Mandiri untuk Seluruh Siswa Indonesia

“Apa yang telah kami bangun di Makassar berupa proyek pelabuhan dan kereta api menunjukkan bahwa kami tidak hanya fokus di pulau Jawa. Kami bahkan telah membangun bandara di Papua,” kata Sumadi.

Dia menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia melibatkan kerjasama beberapa pihak. Mengingat anggaran pemerintah yang terbatas, dia menekankan pentingnya pembiayaan kreatif untuk mempercepat pengembangan infrastruktur transportasi di negara ini.

Dia berharap ke depannya akan terjadi harmonisasi di antara berbagai pemangku kepentingan, seperti kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan entitas bisnis dalam merancang proyek strategis nasional. Terkait berita: 27 bandara yang dibangun oleh pemerintahan Widodo membantu meningkatkan konektivitas: kementerian Berita terkait: Kementerian memperkuat konektivitas di wilayah timur melalui transportasi laut

Translator: Muhammad Harianto, Raka Adji Editor: Arie Novarina Hak cipta © ANTARA 2024