100 Warga Gaza Meninggal dalam Kericuhan Perebutan Bantuan Pangan

Sabtu, 2 Agustus 2025 – 16:03 WIB

VIVA – Gaza lagi-lagi alami tragedi kemanusiaan. Dalam dua hari terakhir, lebih dari 100 warga Palestina dilaporkan meninggal saat berusaha dapatkan bahan makanan pokok di tengah serangan militer Israel. Ratusan lainnya luka-luka di sepanjang rute konvoi bantuan dan dekat pusat distribusi yang dijaga ketat tentara Israel.

Baca Juga:
232 Jurnalis Gugur di Gaza Sejak Awal Agresi Israel Oktober 2023

Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers di Markas PBB, Jumat, menyatakan kekhawatiran atas banyaknya korban di Gaza.

“Menurut tim hak asasi kami, lebih dari 100 orang tewas cuma dalam dua hari. Sementara ratusan lainnya luka di sepanjang jalur bantuan atau dekat pusat distribusi militer Israel,” kata Haq.

Baca Juga:
"Seperti Engkau Belah Lautan untuk Musa, Sampaikan Botol-Botol Ini ke Gaza"

Dia menekankan, warga Gaza tak seharusnya mempertaruhkan nyawa hanya untuk dapat makanan. “Tak ada yang harus mempertaruhkan hidupnya cuma untuk cari makan,” tegasnya.

Krisis Makanan Makin Parah

Baca Juga:
Miris! Blokade Israel Paksa Warga Gaza Kejar Bantuan yang Dijatuhkan ke Laut

Menurut OCHA, kelangkaan makanan di Gaza udah berbulan-bulan. Situasi makin buruk karena serangan Israel yang hancurkan infrastruktur dan jalur distribusi.

“Warga harus dilindungi, dan bantuan harus difasilitasi, bukan dihalangi,” kata Haq. Dia juga bilang krisis ini cuma bisa diatasi dengan “bantuan tanpa batas” ke Gaza.

Tapi, akses bantuan masih sulit. Haq ungkap jalur yang disetujui Israel buat tim PBB masih “kurang memadai, bahaya, atau susah dilalui.”

“Petugas kemanusiaan juga harus bisa akses dengan cepat dan aman buat kirim bantuan secara layak,” tambahnya.

MEMBACA  Greg Iles, Penulis Trilogi 'Natchez Burning', Meninggal di Usia 65 Setelah Perjuangan Panjang Melawan Kanker

Serangan Israel Terus Berlanjut

Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus serang Gaza, yang banyak disebut sebagai genosida. Lebih dari 60.300 warga Palestina tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Serangan udara dan darat hancurkan wilayah padat penduduk, bikin makanan, air bersih, dan obat-obatan langka. Meski banyak desakan internasional, Israel tetap lanjutkan serangan.

PBB tegaskan akan terus berusaha bantu akses kemanusiaan, meski tim di lapangan hadapi banyak rintangan tiap hari. (ANTARA)

Halaman Selanjutnya