10 Industri di Indonesia Terpuruk, Generasi Muda Harus Siap & Punya Kreativitas

Sabtu, 22 Februari 2025 – 21:40 WIB

Akademisi dan praktisi bisnis Prof Rhenald Kasali. Foto: Arry Saputra/JPNN.

jatim.jpnn.com, SURABAYA – Akademisi dan praktisi bisnis Prof Rhenald Kasali mengungkapkan ada sepuluh industri di Indonesia yang sedang mengalami kemunduran.

Sejumlah faktor, termasuk kebijakan pemerintah dan perubahan pola konsumsi masyarakat, menjadi penyebab dari kondisi tersebut.
Salah satu industri yang terdampak adalah otomotif.

Dia menyoroti kebijakan pemerintah yang memberikan insentif besar untuk kendaraan listrik, sedangkan kendaraan berbahan bakar konvensional masih dikenakan pajak barang mewah.

“Bagaimana bisa BYD dijual Rp700 juta, sedangkan Alphard sekelasnya dijual Rp1,2-1,3 miliar? Ini karena perbedaan kebijakan pajak,” ujar Prof Rhenald di Surabaya, Sabtu (22/2).

Selain otomotif, industri perbankan juga mengalami penurunan. Banyak kantor cabang bank terpaksa tutup karena perubahan pola transaksi digital, yang membuat nasabah tak lagi datang ke kantor.

Industri asuransi pun terdampak, dengan Risk-Based Capital (RBC) yang menurun. Begitu juga sektor properti yang lesu akibat tren Work From Anywhere (WFA), yang mengurangi permintaan terhadap ruang kantor.

“Sekarang banyak orang bekerja tidak harus di kantor sehingga kebutuhan akan properti juga berkurang,” jelasnya.

Industri tekstil juga menghadapi tantangan besar. Berdasarkan data asosiasi, sekitar 60 perusahaan tekstil telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 ribu pekerja.

Prof Rhenald Kasali menilai generasi senior di dunia kerja harus mulai beradaptasi dan membangun sinergi dengan Gen Z.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

MEMBACA  Prabowo menunjuk Sugiono sebagai menteri luar negeri

Tinggalkan komentar