1.800 Penangan Makanan Dilatih BGN demi Tingkatkan Keamanan Program Makanan Gratis

Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan pelatihan teknis untuk 1.800 penangan makanan dari Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat. Tujuannya untuk memperkuat tata kelola dapur MBG (Makanan Bergizi Gratis).

Kegiatan peningkatan kapasitas ini diadakan di Sukabumi pada 4–5 Oktober, sebagai tanggapan atas kekhawatiran masyarakat tentang keamanan pangan. Hal ini muncul setelah ada laporan warga mengalami masalah kesehatan usai menyantap hidangan MBG di beberapa daerah.

“Keamanan pangan sangat penting untuk menjamin kesehatan masyarakat. Kami harap semua penangan makanan bisa lebih disiplin dalam menerapkan standar kebersihan dan sanitasi agar makanan tidak terkontaminasi,” ujar Direktur Penyediaan dan Distribusi BGN, Nurjaeni, dalam pernyataannya pada Minggu.

Ia menekankan peran krusial para penangan makanan dalam memastikan program MBG selalu menyediakan hidangan yang aman, bergizi, dan bebas dari bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan penerima manfaat.

Untuk mencegah kasus keracunan di masa depan, Nurjaeni menegaskan bahwa semua dapur MBG harus mempekerjakan koki bersertifikat, melakukan uji keamanan pangan, dan menggunakan filter air sebelum memakai air sumur atau PAM untuk keperluan non-masak.

Selain itu, dapur MBG diwajibkan menggunakan air kemasan galon untuk memasak, mensterilkan nampan makanan, serta memiliki sertifikat kelayakan hygiene dan sanitasi, HACCP, serta halal.

“Penting bagi setiap dapur didukung oleh ahli gizi dan dilengkapi kamera CCTV untuk memastikan transparansi dan pemantauan berkelanjutan,” jelasnya.

BGN berkomitmen meningkatkan kompetensi para penanggung jawab keamanan pangan agar program MBG mencapai tujuannya memperbaiki kesehatan masyarakat dengan risiko minimal.

Sejak diluncurkan pada 6 Januari, program MBG telah menjangkau lebih dari 30 juta orang di seluruh Indonesia melalui lebih dari 10 ribu dapur yang dikembangkan BGN bersama mitra, termasuk Polri.

MEMBACA  Pegunungan Papua Indonesia akan menyesuaikan program makan gratis dengan kebutuhan lokal

Menanggapi wabah keracunan baru-baru ini, Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa sebagian besar insiden disebabkan karena beberapa dapur MBG tidak mematuhi standar keamanan lembaga. Lebih dari 50 dapur telah ditangguhkan.

Sebagai respons, Presiden Prabowo telah memerintahkan semua dapur MBG melakukan uji keamanan sebelum membagikan makanan. Beliau juga diharapkan segera menandatangani peraturan presiden untuk memperkuat tata kelola program ini.