IAPF di Bali Bertujuan untuk memperkuat hubungan Indonesia-Afrika: Ketua DPR

Pemimpin DPR, Puan Maharani, menyatakan optimisme bahwa Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) akan meningkatkan hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

IAPF akan diselenggarakan di Bali mulai 31 Agustus hingga 2 September, dengan tema “Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan.”

“Saya yakin bahwa IAPF dapat menambah nilai pada hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika,” kata Maharani dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

“Nilai tambah” akan tercapai jika parlemen Indonesia dan negara-negara Afrika meningkatkan kerja sama, tambahnya.

“Nilai tambah ini akan terwujud jika IAPF berkontribusi untuk memenuhi aspirasi masyarakat di Afrika dan Indonesia, sehingga kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah dapat tercapai,” lanjutnya.

Selain itu, Maharani menyebutkan bahwa IAPF dapat membantu menjadikan hubungan Indonesia dengan Afrika lebih inklusif.

“Ini juga berarti mencapai masyarakat luas, karena parlemen mewakili rakyat,” tambahnya.

Ia mencatat bahwa IAPF merupakan bukti komitmen Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam upaya membangun dunia yang lebih baik. Forum ini juga diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk kemajuan negara-negara yang berpartisipasi.

“Dan ini sejalan dengan semangat para pendahulu kita, yang ikut serta dalam Konferensi Asia-Afrika 69 tahun yang lalu dalam memupuk persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Kita, sebagai penerus, harus terus memegang teguh idealisme ini,” tambahnya.

Hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika sudah dimulai sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 dan semakin ditingkatkan selama Gerakan Non-Blok (NAM) pada tahun 1961.

Berita terkait: Indonesia membutuhkan politisi dengan pandangan kenegarawanan: Ketua DPR

Berita terkait: Ketua DPR meminta pemerintah untuk memantau pusat-pusat perawatan harian

Penerjemah: Melalusa K, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  ECB memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga namun sebaiknya mengambil waktu yang tepat, kata para pembuat kebijakan menurut Reuters