5 Aplikasi terminal Linux yang lebih baik daripada bawaan Anda (dan alasannya)

Saat saya masih awal-awal menggunakan Linux, terminal itu penting banget. Sekarang, GUI-nya udah canggih banget, user-friendly, dan powerful, jadi bisa aja karir Linux kamu tanpa pernah sentuh jendela terminal.

Juga: 10 pintasan keyboard Linux yang saya andalkan untuk efisiensi maksimal

Tapi kalau kamu memang butuh menggunakan perintah-perintah tersebut, pastiin deh kamu punya aplikasi terminal yang lebih baik dari default bawaan distribusi kamu.

Untungnya, ada banyak pilihan, dan ini nih lima favorit saya (semuanya gratis dan bisa diinstall dari repositori default distribusi kamu).

1. Guake

Guake keren banget. Ini aplikasi terminal drop-down yang, saat kamu tekan F12 di keyboard, langsung muncul dari atas layar kamu. Kalau udah selesai, tekan lagi F12 dan dia bakal sembunyi sampai kamu butuh lagi. Guake juga bisa dikonfigurasi dengan tinggi. Kamu bisa atur startup dan tab, jendela utama, shell, scrolling, tampilan, pintasan keyboard, quick open, hooks, dan kompatibilitas.

Juga: 10 hal yang selalu saya lakukan segera setelah menginstall Linux – dan alasannya

Guake termasuk fitur transparansi, pemilihan tema, pemilihan shell, dan lain-lain. Yang saya suka dari Guake adalah selalu siap pakai. Tinggal tekan pintasan keyboard dan langsung muncul. Jadi nggak perlu nambah ikon lagi di favorit (atau di desktop), tetap rapi tapi tetap mudah akses aplikasi terminal kamu.

Guake salah satu aplikasi terminal Linux favorit saya.

Jack Wallen\\ZDNET

2. Warp

Warp adalah aplikasi terminal super canggih. Yang menarik dari Warp adalah adanya AI bawaan yang bisa membantu kamu belajar perintah-perintah atau menjawab pertanyaan tentang bahasa pemrograman yang kamu pelajari. Salah satu fitur keren di Warp adalah kamu bisa tanya ke dia untuk cari tahu perintah yang kamu butuhkan.

MEMBACA  Langit biru mulai membiarkan pengguna memilih filter moderasi mereka sendiri.

Juga: 5 perintah Linux pertama yang harus dipelajari pengguna baru

Contohnya, misalnya kamu mau lihat isi direktori rumah kamu dengan daftar panjang dan menampilkan file tersembunyi. Daripada harus ingat ls -la ~/, kamu bisa ketik, tunjukin apa di ~/. Penambahan bahasa alami memudahkan belajar perintah-perintah yang perlu kamu gunakan di Linux. Saya udah bahas Warp sendiri, jadi kamu bisa lihat ulasan lengkapnya dan lihat seberapa luar biasa aplikasi ini.

Warp adalah opsi yang bagus, terutama kalau kamu suka ide bantuan AI.

Jack Wallen\\ZDNET

3. Kitty

Saya nggak bicara tentang lagu PUSA tapi, aplikasi terminal Linux. Pada pandangan pertama, mungkin kamu pikir Kitty cuma aplikasi terminal biasa tapi sebenarnya dia punya trik-trik tersendiri. Misalnya, Kitty punya split panes yang bisa membagi jendela terminal kamu menjadi beberapa pane (baik vertikal atau horizontal). Untuk membagi pane, tekan Ctrl+Shift+Enter di keyboard dan terminal akan terbagi menjadi dua pane vertikal. Tekan kombinasi itu lagi dan dia akan membagi pane vertikal yang fokus menjadi dua pane horizontal.

Juga: 5 alasan mengapa Linux akan mengungguli Windows dan MacOS di desktop – suatu saat nanti

Kitty juga punya beberapa fitur berguna, seperti kemampuan untuk mengedit file secara lokal. Agak ribet sih, tapi begitu udah paham, gampang. Untuk melakukannya, kamu harus menggunakan fitur plugin Kitty, yang termasuk plugin SSH. Remote ke mesinmu dengan bantuan ssh kitten seperti ini:

kitty +kitten ssh user@server

Dimana user adalah username di server remote dan server adalah alamat IP server remote. Setelah login, ketik perintah berikut:

Sekarang, tekan Ctrl+Shift dan kemudian klik file yang ingin kamu edit. Kamu akan ditanya apakah mau mengedit, membuka, atau menyimpan file.

MEMBACA  Mengetahui Fitur Berbagi Kontak di Apple Watch

Ribet sih, tapi fitur yang keren banget untuk dimanfaatkan.

4. Terminator

Terminator adalah aplikasi terminal lain yang bisa melakukan split horizontal dan vertical. Kamu juga bisa memberi judul kustom ke setiap jendela terminal, jadi nggak akan salah satu sama lain. Fitur ini bagus saat menggunakan satu terminal untuk tugas admin (misalnya, di mesin remote) dan terminal lain untuk tugas lokal. Pane-panenya bisa digeser dan diletakkan dalam urutan apa pun.

Terminator juga mendukung profil, skema warna, konfigurasi font, dan pintasan keyboard yang bisa disesuaikan.

Panenya bilang, “Aku akan kembali.”

Jack Wallen\\ZDNET

5. Eterm

Eterm adalah sisa dari masa-masa saya menggunakan Enlightenment. Aplikasi jendela terminal ini cukup dasar tapi menawarkan gambar latar belakang, transparansi, kontrol kecerahan/kontras/gamma, dan lain-lain.

Yang perlu diingat tentang Eterm adalah bahwa dia ditujukan untuk desktop Enlightenment, jadi bisa jadi beberapa fitur nggak berjalan, tergantung pada lingkungan desktop yang kamu gunakan.

Juga, menu di jendela aplikasi akan terlihat agak berbeda karena mengikuti tampilan dan nuansa Enlightenment. Namun, ini aplikasi terminal yang seru untuk dimiliki, bahkan kalau cuma untuk fitur gambar latar belakang.

Eterm punya tempat istimewa di hati saya.

Jack Wallen\\ZDNET

Dan itu dia, lima aplikasi terminal yang kemungkinan akan kamu sukai lebih dari default di distribusi Linux pilihanmu.

\”