Deputi Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo menyatakan bahwa Hari Kemerdekaan memberikan pengingat untuk memperkuat daerah perbatasan dan mencapai kemakmuran yang adil di seluruh wilayah.
“Mengenai ekonomi regional, pemerintah pusat telah menekankan perlunya memperkuat rantai pasokan logistik domestik ke daerah perbatasan dan meningkatkan nilai produk kerajinan dari masyarakat perbatasan,” Wetipo menyatakan pada hari Sabtu.
Dia sedang membacakan pernyataan menteri dalam negeri pada upacara Hari Kemerdekaan yang diselenggarakan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Sanggau, Kalimantan Barat.
Wetipo menekankan perlunya meningkatkan pengawasan dan pelayanan tata kelola di semua PLBN, termasuk imigrasi, bea cukai, dan karantina.
“Kita perlu melakukan penilaian risiko yang detail baik untuk keamanan maupun pelayanan guna memastikan bahwa PLBN kita dapat berfungsi secara optimal,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa imigrasi dan bea cukai adalah penjaga garis depan kedaulatan negara.
“Kita harus memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka,” katanya.
Wetipo mengimbau kepada semua orang yang tinggal di daerah perbatasan untuk menjaga persatuan dan solidaritas.
“Semua warga negara Indonesia di perbatasan harus mampu menunjukkan kekuatan dan kebanggaan bangsa kita,” tegasnya.
Dia menyatakan bahwa mengelola perbatasan negara adalah urusan pemerintah yang kompleks, untuk itu diperlukan pendekatan pentahelix melibatkan pemerintah, akademisi, sektor bisnis, media, dan masyarakat.
“Pendekatan kolaboratif dan pentahelix sangat penting dalam pengembangan daerah perbatasan,” katanya. “Setiap elemen, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dunia bisnis, masyarakat, atau media, memiliki kekuatan individu.”
Momentum Hari Kemerdekaan diharapkan menjadi titik awal untuk memperkuat daerah perbatasan, sehingga daerah-daerah ini dapat berkontribusi pada pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.