Kisah Tamansari, Tempat Kesukaan Raja untuk Mengawasi Selir Mandi

loading…

Salah satu keistimewaan Tamansari adalah kolam-kolam airnya yang indah, yang dahulu digunakan oleh para selir raja untuk mandi. Foto/Ist

Di balik keagungan Keraton Yogyakarta , terdapat sebuah tempat yang memegang banyak rahasia dan kisah sejarah, yaitu Tamansari. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I, tempat ini dikenal sebagai Istana Air atau Water Castle. Terletak sekitar 500 meter di sebelah barat daya Keraton, Tamansari menjadi salah satu simbol arsitektur yang kaya dengan nuansa tradisional dan keunikan desainnya.

Salah satu keistimewaan Tamansari adalah kolam-kolam airnya yang indah, yang dahulu digunakan oleh para selir raja untuk mandi. Dalam tradisi Jawa, seorang selir, atau yang disebut “garwa ampeyan,” adalah wanita yang diikat oleh tali kekeluargaan dengan seorang lelaki, tetapi tidak berstatus sebagai istri. Para selir memiliki peran penting dalam menjaga kebahagiaan raja, meskipun status mereka lebih rendah dibandingkan permaisuri.

Budayawan Jawa, PM.A. Masud Thayib Adiningrat, menjelaskan bahwa selir berfungsi untuk membuat raja senang, sehingga mereka juga disebut “klangenan,” yang berarti kesenangan. Meski peran mereka terbatas pada urusan pribadi, para selir memiliki jadwal khusus yang diatur oleh punggawa istana, memastikan mereka mendapatkan giliran untuk menemani raja.

Pada zaman dahulu, Tamansari adalah tempat di mana para selir berkumpul untuk mandi. Di sini, dua kolam besar yang dipisahkan oleh jembatan, dihiasi dengan pot-pot tanaman, menjadi pusat kegiatan mereka. Di bagian kanan, terdapat sebuah kanal air dan bangunan bertingkat tiga, yang sering digunakan oleh Sultan untuk mengamati kolam. Di sebelah kiri, terdapat ruangan dengan beberapa bilik yang kini telah kosong.

Kolam ini, yang disebut Umbul Pasiraman atau Umbul Binangun, konon menjadi tempat para selir membersihkan diri sebelum dipanggil oleh Sultan. Diceritakan bahwa Sultan akan memilih selir dari menara pengawas di tengah kolam, dengan cara melemparkan bunga ke kolam. Selir yang dipilih kemudian akan dipanggil ke menara, sementara yang lainnya kembali ke keraton.

MEMBACA  Penguatan IHSG Terbuka, Data Inflasi RI Rilis Hari Ini

Tamansari bukan hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi salah satu spot foto yang sangat populer di kalangan wisatawan. Tempat ini memiliki beberapa lokasi yang sangat menarik untuk dijadikan latar berfoto, seperti Gedhong Gapura Panggung, Gedhong Sekawan, Pasiraman Umbul Binangun, Gedhong Gapura Hageng, dan Sumur Gumuling.

Setiap sudut di Tamansari memiliki cerita tersendiri, dari arsitektur bangunan hingga sejarah yang melekat pada setiap batu yang menyusunnya. Kini, Tamansari menjadi salah satu tujuan wisata yang menawarkan pengalaman unik, tidak hanya karena sejarahnya, tetapi juga keindahan dan keasrian yang masih terjaga hingga saat ini.

(hri)