Jusuf Hamka menyebut Kursi Ketum Golkar Direbut Orang ‘Powerful’

Senin, 12 Agustus 2024 – 06:31 WIB

Jakarta, VIVA – Politikus Partai Golkar, Jusuf Hamka menyatakan akan mengikuti jejak Airlangga Hartarto untuk mundur dari partai berlambang pohon beringin. Dia mengaku takut didzolimi seperti yang dialami Airlangga.

Baca Juga :

Ikuti Airlangga Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka: Mending Momong Cucu

\”Jadi, mau nggak mau pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terdzolimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terdzolimi,\” ucap Jusuf Hamka saat dihubungi wartawan, Minggu, 11 Agustus 2024.

Politikus Partai Golkar sekaligus pengusaha Jusuf Hamka.

Baca Juga :

Terpopuler: Airlangga Mundur, Pimpinan Ponpes Khilaf, dan Cak Imin Puji Ketua PBNU Lama

Pria yang akrab disapa Babah Alun itu menjelaskan, keputusannya untuk mundur karena melihat adanya pergolakan di tubuh Golkar hingga membuat Airlangga mundur.

Tak hanya itu, dia juga melihat adanya perebutan kursi ketua umum. Babah Alun menyebut perebutan kursi ini terjadi bukan di internal partai, melainkan oleh seseorang yang memiliki kekuatan dan kekuasaan besar.

Baca Juga :

Menguak Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar

\”Bukan perebutan, tapi direbut, bukan perebutan saya pikir, tetapi direbut. Kalau saya bisa katakan itu direbut, bukan perebutan kalau menurut saya,\” ungkapnya.

\”Situ harus tahulah kalau direbut siapa sih yang bisa merebut ya kan, itu pasti yang yang powerfull lah, nggak tahu siapa, saya nggak berani ngomong saya juga belum tahu sebenarnya,\” tutur Babah Alun.

Airlangga Mundur dari Ketum Golkar 

Sebelumnya diberitakan, Airlangga Hartarto, menyatakan mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Walau pada Pemilu 2024 ini, suara Golkar naik signifikan. Dalam video yang diterima, Airlangga menjelaskan bahwa dirinya mengundurkan diri untuk menjaga keutuhan Partai Golkar.

MEMBACA  Lima orang didakwa atas kematian bintang Friends

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan kemundurannya dari jabatan dengan alasan dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan dam keutuhan Partai

Dia menjelaskan, untuk menjaga transisi pemerintahan yang tidak lama lagi akan terjadi, maka dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai ketua umum. Secara resmi, Airlangga mundu pada Sabtu malam 10 Agustus 2024.

\”Saya Airlangga Hartarto setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirohmanirrohim serta atas petunjuk Tuhan yang maha besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebaga Ketua Umum DPP Partai Golkar,\” jelas Airlangga, Minggu 11 Agustus 2024.

\”Pengunduran ini terhitung sejak semalam yaitu Sabtu 10 Agustus 2024,\”.

Halaman Selanjutnya

Airlangga Mundur dari Ketum Golkar