Kembali dari Berlin, Syiwa Fokus pada Karier Musik di Indonesia

Minggu, 11 Agustus 2024 – 18:37 WIB

Jakarta, VIVA – Claudius Syiwabetara Widjanarko, yang lebih dikenal dengan nama panggung Syiwa, adalah seorang musisi muda asal Jakarta yang siap memeriahkan industri musik R&B Indonesia dengan karya terbarunya, EP debut bertajuk “SAVE IT”. Di bawah naungan label AFE Records, EP ini merupakan buah dari perjalanan kreatif dan personal Syiwa selama tinggal di Berlin, Jerman, yang menggabungkan pengalaman hidupnya, emosi mendalam, serta kecintaannya terhadap musik.

Baca Juga :

Sal Priadi Sukses Bikin Baper Panggung The Sound Festival

Lahir pada 16 Maret 2002 di Jakarta, Syiwa telah menunjukkan bakat bermusiknya sejak usia dini. Scroll lebih lanjut ya.

Tidak hanya mahir dalam menciptakan musik, Syiwa juga menguasai beberapa bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Jerman, dan Inggris, yang semakin memperkaya kemampuan artistiknya. Setelah menamatkan pendidikan di Berlin British School dan melanjutkan studinya di SAE Institute Berlin, Syiwa memutuskan untuk kembali ke Indonesia guna mengejar karier musiknya dengan serius.

Baca Juga :

Ini Song List Konser Sheila On 7 Tunggu Aku di Makassar

EP “SAVE IT” mencerminkan perjalanan hidup Syiwa selama bertahun-tahun, mulai dari persahabatan, percintaan, hingga kehidupan sekolahnya di Berlin. Salah satu single dalam EP ini, berjudul \”FML\”, bahkan direkam dalam suasana unik, di mana video musiknya diambil di Indonesia dan Berlin. Syiwa berbagi pengalaman bahwa pembuatan video musik di Berlin memanfaatkan sinar matahari yang panjang selama musim panas, dengan syuting berlangsung hingga malam hari. Di sisi lain, saat berada di Indonesia, Syiwa harus menghadapi tantangan tak terduga saat menemukan sisik ular di lokasi syuting, menambah kesan petualangan dalam proses kreatifnya.

Baca Juga :

MEMBACA  Angkatan Bersenjata Israel 'gagal dalam misi' melindungi kibbutz dari Hamas

Aziz Hedra Eksplorasi Kehidupan dalam Album Debutnya, Lesson Learned

Selain terinspirasi oleh suasana budaya dan sejarah Berlin, di mana banyak artis ternama seperti David Bowie pernah berkarya, Syiwa juga mendapat pengaruh dari musik-musik masa kecilnya, seperti karya-karya Chrisye. Genre musik dalam EP ini, meski cenderung ke arah R&B, juga memadukan elemen-elemen unik yang mencerminkan kehidupan dan pengalamannya di Berlin.

Kolaborasi Syiwa dengan musisi senior Indonesia, Reynold Affandi, yang merupakan gitaris dari Band OmOm dan mantan personel Slank, memberikan sentuhan khusus dalam EP ini. Reynold mengungkapkan bahwa proses kerja sama dengan Syiwa adalah pengalaman baru dan menyenangkan, di mana Syiwa menunjukkan bakat dan talentanya yang luar biasa dalam menciptakan musik. Reynold juga menyatakan kekagumannya terhadap kemampuan Syiwa dalam menulis lirik dan notasi lagu secara spontan, menciptakan karya yang segar dan berbeda dari apa yang biasa ia lakukan.

Dalam EP “SAVE IT”, terdapat enam lagu yang masing-masing memiliki tema dan karakteristik unik. Mulai dari \”KZL\” hingga \”SAVE IT\”, setiap lagu membawa pendengar dalam perjalanan emosional yang mendalam, mencerminkan perasaan dan pengalaman pribadi Syiwa. Syiwa sendiri menyatakan bahwa setiap lagu yang ia ciptakan adalah representasi nyata dari kehidupannya, dan setiap lagu memiliki tempat khusus di hatinya.

Syiwa berharap, melalui EP “SAVE IT”, ia dapat menginspirasi dan menghibur para pendengar musik R&B di Indonesia. Karyanya ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh publik dan menjadi bagian dari perkembangan musik Indonesia ke depannya.

Halaman Selanjutnya

Source : ist