Badan Geologi menemukan 100 cadangan nikel potensial

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi telah menemukan setidaknya 100 lokasi di seluruh negeri dengan potensi cadangan nikel yang belum dieksplorasi.

Kepala Badan tersebut, Muhammad Wafid, mengatakan bahwa ia berharap penemuan yang dilakukan selama survei awal dan eksplorasi area cadangan nikel baru oleh badan tersebut akan diikuti oleh pemerintah.

“Meskipun banyak yang mengatakan bahwa cadangan nikel kita akan habis dalam beberapa tahun, sebenarnya kami menemukan setidaknya 100 lokasi baru, yang potensinya harus dieksplorasi lebih lanjut,” katanya kepada ANTARA di sini pada hari Kamis.

Badan Geologi menemukan 100 lokasi baru tersebar dari ujung utara Sumatera hingga wilayah Papua, katanya, menambahkan bahwa eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan titik-titik persis untuk pertambangan.

Dia menambahkan bahwa badannya bertekad untuk melanjutkan eksplorasi untuk menemukan lebih banyak area dengan cadangan nikel yang belum dieksplorasi.

Wafid mengatakan ia berharap cadangan nikel yang baru ditemukan akan memperkuat produksi nikel Indonesia dan memperkuat status negara sebagai kekuatan nikel global.

Pemanfaatan sumber daya nikel potensial yang ditemukan oleh Badan Geologi juga dapat memastikan pasokan nikel konstan untuk pabrik-pabrik nikel yang baru dibuka sehingga mereka dapat terus beroperasi untuk keuntungan negara, tambahnya.

“Kita tidak boleh membiarkan pabrik beroperasi hanya beberapa tahun sebelum bijih nikel habis. Kita harus bertanggung jawab atas pengolahan nikel karena kita telah membatasi ekspor bijih nikel,” ujar Wafid.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada Selasa (30 Juli 2024) mengatakan bahwa kebijakan hilirisasi nikel Indonesia telah membantu meningkatkan nilai ekspor produk nikel sepuluh kali lipat menjadi US$33,5 miliar pada tahun 2023.

Menteri tersebut menekankan bahwa hilirisasi nikel telah membuat Indonesia menjadi salah satu produsen stainless steel terbesar di dunia.

MEMBACA  Badan nuklir PBB memutuskan untuk mempermalukan Iran karena gagal bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga pengawas.

Selain itu, kebijakan hilirisasi telah membuka peluang bagi negara ini untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan energi bersih, terutama di industri baterai kendaraan listrik (EV).

Berita terkait: Indonesia akan memulai produksi mobil listrik pada 2023-2024: Presiden
Berita terkait: Indonesia berpotensi memimpin dalam produksi kendaraan listrik: Kadin
Berita terkait: Ekspor tembaga RI diproyeksikan mencapai 431.000 ton tahun ini

Translator: Rubby Jovan, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024