Kamis, 25 Juli 2024 – 22:23 WIB
Bintan – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang kini menjadi kawasan ekonomi yang memiliki pengaruh besar di Indonesia. Berada di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, KEK Galang Batang kini tengah mendorong peningkatan investasi.
Baca Juga :
Manufaktur RI Masih Terkuat di Asia Tenggara, Sektor Industri Makin Efisien
Pemilik KEK Galang Batang, George Santos, menyampaikan sejak ekspor perdana Smelter Grade Alumina (SGA) yang dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada 2022 lalu begitu berdampak pada aktivitas produksi dan ekspor yang terus meningkat. menurut George Santos hingga 2023 investasi yang sudah direalisasikan di KEK Galang Batang mencapai Rp 20 triliun, dan pada 2024 ini akan menargetkan investasi Rp 30 triliun.
\”Hingga akhir tahun 2023, investasi yang sudah direalisasikan di KEK Galang Batang sebesar 20 triliun rupiah, dan tahun 2024 ini, KEK Galang Batang akan menarik investasi sebesar 30 triliun rupiah,\” ungkap George Santos di Bintan, dikutip Kamis, 25 Juli 2024.
Baca Juga :
Malaysia-Singapura Bangun KEK Saingan, Pemerintah Gerak Cepat Evaluasi Insentif KEK Batam
Pemilik KEK Galang Batang, George Santos
Santos juga menambahkan Kini KEK Galang Batang sedang melakukan tahap pengembangan produksi menjadi 4 juta ton alumina.
Baca Juga :
Bea Cukai dan Polres Tanjung Perak Gagalkan Ekspor Puluhan Kendaraan Ilegal Tujuan Timor Leste
\”Saat ini, di KEK Galang Batang juga sedang melakukan tahap pengembangan produksi menjadi 4 juta ton alumina yang ditargetkan tahun 2026 dan nantinya akan meningkatkan nilai ekspor,\” ujarnya.
Kawasan KEK Galang Batang tumbuh menjadi sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya, baik dari refinery maupun proses smelter. Bahkan keberhasilan dalam memproduksi dan mengekspor alumina, membuat KEK Galang Batang menjadi primadona investasi di Indonesia.
Untuk mendorong investasi, KEK Galang Batang memiliki infrastruktur pelabuhan dengan kapasitas bongkar muat di atas 20 juta ton per tahun dan PLTU yang akan dikembangkan hingga 2000MW.
Kawasan KEK Galang Batang juga menjadi role model dalam pengembangan kawasan industri yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan ekspor. Sehingga pengembangan kawasan utama wilayah ini semakin kompetitif dan berkembang.
KEK Galang Batang juga sedang membangun sejumlah pabrik industri diantaranya Pabrik Caustic Soda, Pabrik Garmen, Pabrik Solar Panel, Pabrik Batu Kapur.
Terobosan lainnya adalah dibangunnya politeknik. Bahkan di tahun ini, KEK Galang Batang juga tengah membangun rumah sakit berkapasitas 100 kamar inap yang nantinya dapat melayani para pekerja dan juga masyarakat umum.
KEK Galang Batang diharapkan George Santos dapat memberi dampak yang positif bagi perekonomian nasional melalui hilirisasi bauksit, industri ringan dan logistik modern yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan program hilirisasi industri, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan nilai tambah dalam negeri.
\”Kami berharap KEK Galang Batang bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, dan bisa mendukung terus program hilirisasi yang sudah diarahkan Presiden Jokowi,\” katanya.
Halaman Selanjutnya
Untuk mendorong investasi, KEK Galang Batang memiliki infrastruktur pelabuhan dengan kapasitas bongkar muat di atas 20 juta ton per tahun dan PLTU yang akan dikembangkan hingga 2000MW.