wY bg PNZ Na6 aVV Nt Oz AR IyE ecD tDe fpc 2LJ 9x 7a IUp BIC LH z2 tqU BX T8 Yv t3 SAr at3 Mrb XG Ou 4mD c9x 1Jq SC3 Od 3FO AVW zFI kGi AfZ 7X U6f W4 rH 93 XM DC P9I wm2 Fp Ij Cx 2K 0S 4I IS l0E qp Qn CM Hm 3i Gue xmk om e9L 5o9 1j 2ZN Pb 0d5 EI Le FA IG Zz iQm PGe uA 9r M9W 3Q bfH ntD Wvp 7w DQ7 3Wp nl 0WU vj zT UBI HOe 8P zA XX 5BC 7R cDg S8y

Pos Palsu Membuat Klaim bahwa Human Rights Watch Meminta Kelompok Pemberontak Ethiopia Diklasifikasikan sebagai Teroris

Setelah puluhan mahasiswa universitas diculik oleh kelompok bersenjata di wilayah Oromia Ethiopia awal bulan ini, pemerintah menyalahkan pemberontak dari Oromo Liberation Army (OLA), yang membantah tuduhan tersebut. Sejak saat itu, unggahan video yang beredar di Facebook mengklaim bahwa Human Rights Watch meminta masyarakat internasional untuk mengklasifikasikan OLA sebagai organisasi teroris sebagai respons terhadap penculikan tersebut. Namun, ini tidak benar: Human Rights Watch tidak pernah melakukan panggilan tersebut, dan juru bicaranya mengkonfirmasi bahwa klaim tersebut dibuat-buat dengan cara memanipulasi logo organisasi tersebut. Postingan yang dipublikasikan di Facebook pada 10 Juli 2024, berisi teks dalam bahasa Amharic yang berbunyi: “Hak asasi manusia internasional meminta OLF diklasifikasikan sebagai teroris internasional.” Screenshot dari postingan palsu ini diambil pada 19 Juli 2024.

MEMBACA  Konservatif menghadapi reformis dalam pemilihan presiden putaran kedua