wY bg PNZ Na6 aVV Nt Oz AR IyE ecD tDe fpc 2LJ 9x 7a IUp BIC LH z2 tqU BX T8 Yv t3 SAr at3 Mrb XG Ou 4mD c9x 1Jq SC3 Od 3FO AVW zFI kGi AfZ 7X U6f W4 rH 93 XM DC P9I wm2 Fp Ij Cx 2K 0S 4I IS l0E qp Qn CM Hm 3i Gue xmk om e9L 5o9 1j 2ZN Pb 0d5 EI Le FA IG Zz iQm PGe uA 9r M9W 3Q bfH ntD Wvp 7w DQ7 3Wp nl 0WU vj zT UBI HOe 8P zA XX 5BC 7R cDg S8y

Penggunaan Limbah Kotoran Sapi oleh Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani untuk Membuat Pupuk Organik

Senin, 22 Juli 2024 – 13:32 WIB

VIVA – Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani (KKN UGR XXV) di Dusun Serijate, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, melakukan penyuluhan dan pembuatan pupuk organik menggunakan limbah kotoran sapi pada Minggu, 14 Juli 2024.

Baca Juga :

BEM SI Demo di Patung Kuda, Lebih dari Seribu Aparat Gabungan Dikerahkan

Penyuluhan dan pembuatan pupuk organik ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi banyaknya limbah kotoran sapi dari warga agar dapat dimanfaatkan secara lebih bermanfaat.

M. Eri Setiawan selaku ketua KKN UGR Desa Perian dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyuluhan dan pembuatan pupuk organik ini merupakan solusi konkret dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak dan manfaat limbah tersebut.

Baca Juga :

Seleksi Mandiri Unimed 2024 Diikuti 9.726 Peserta, Meningkat 50 Persen Dibandingkan Tahun 2023

“Dengan melihat banyak kandang sapi, bahkan di desa Perian sendiri terdapat 13 kandang sapi kolektif, limbah kotoran sapi ini kerap dibuang ke saluran irigasi yang dapat mencemari lingkungan dan air. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian kami kepada masyarakat, kami memberikan edukasi mengenai manfaat dari limbah kotoran sapi ini,” tutur Eri Setiawan dalam keterangan yang diterima VIVA, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani di Lombok Timur

Baca Juga :

Kemendikbud Rilis Panduan Ospek Bagi Mahasiswa Baru, Cegah Perundungan di Universitas

“Harapan kami setelah melakukan penyuluhan dan pembuatan pupuk organik ini, masyarakat akan lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitar, sehingga visi kami adalah mewujudkan desa yang ramah lingkungan,” katanya.

Sementara itu, Sahwil, anggota UPTPP Kecamatan Terara dan juga dewan penasehat KKN UGR, menyampaikan informasi bahwa kotoran sapi dapat dijadikan pupuk organik dengan tambahan beberapa bahan lainnya.

MEMBACA  PKS and Serikat Buruh Agree that Jokowi Deserves a Red Report CardPKS dan Serikat Buruh Setuju Jokowi Pantas Diberi Laporan Merah

Menurutnya, tanaman yang menggunakan pupuk organik menghasilkan hasil yang lebih baik daripada pupuk kimia, dan ia langsung mempraktikkan cara pembuatan pupuk organik dengan bantuan masyarakat agar lebih mudah dipahami.

\”Pupuk organik, salah satunya adalah pupuk organik yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat seperti kotoran sapi yang diolah dengan campuran bahan lainnya untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang jauh lebih baik daripada pupuk kimia,” jelasnya.
 
Kawil Dusun Serijate Junaidi S.Pdi mengapresiasi inisiatif para mahasiswa KKN UGR dalam memberikan penyuluhan dan pembuatan pupuk organik.

\”Inisiatif mahasiswa KKN UGR ini sangat bagus dan bermanfaat bagi masyarakat, selain memberikan edukasi, mereka juga melakukan praktek pembuatan pupuk organik sehingga tidak hanya teori tetapi juga diimbangi dengan praktek. Para mahasiswa harus lebih aktif dan memberi dampak positif bagi masyarakat,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, hasil dari tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih baik daripada pupuk kimia dan mempraktikkan langsung cara pembuatan pupuk organik dibantu oleh masyarakat agar lebih mudah dipahami.