Scholz dari Jerman mengatakan bahwa angkatan bersenjata berada di pusat ‘masyarakat demokratis’

Kanselir Olaf Scholz pada hari Sabtu mengatakan bahwa angkatan bersenjata negara ini berada di “pusat masyarakat demokratis [Jerman],” saat negara tersebut memperingati 80 tahun percobaan pembunuhan terhadap pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Scholz membuat komentar tersebut dalam acara sumpah hampir 400 rekrutan ke Angkatan Bersenjata Jerman, atau Bundeswehr, setelah sebelumnya meletakkan karangan bunga di Pusat Memorial Perlawanan Jerman di Berlin bersama Presiden Frank-Walter Steinmeier.

Kanselir tersebut mengatakan anggota Bundeswehr harus tetap menjadi warga negara, selain tugas militer mereka.

“Melayani di Bundeswehr hari ini membutuhkan Anda untuk berpikir sendiri dan tidak hanya membabi buta patuh,” tambahnya.

Scholz mengatakan bahwa banyak prajurit Jerman terkoyak pada awal Perang Dunia II antara hati nurani dan sumpah militer mereka, mempertanyakan apakah “untuk memberontak melawan perang pemusnahan dan pembunuhan massal.”

Tata cara konstitusi saat ini di Jerman didasarkan pada prinsip bahwa tidak ada prajurit yang harus menghadapi pilihan seperti itu lagi, katanya.

Scholz juga mengomentari perang di Ukraina.

Kanselir mengatakan bahwa rekrutan baru Angkatan Udara Jerman sedang mengambil sumpah mereka pada saat yang menantang: “Tidak hanya perdamaian di Eropa, tetapi kebebasan kita berada di bawah tekanan,” ujar Scholz.

Rezim otoriter di seluruh dunia semakin kuat, katanya, menyebabkan tantangan bagi demokrasi. “Bahkan di hampir semua masyarakat liberal, gerakan yang memandang penguasa tirani seperti Putin sebagai panutan semakin berkembang,” tambah Scholz.

Situasi global yang menantang menjadi pengingat pentingnya bagi mereka “yang dengan berani membela perdamaian dan kebebasan,” tegas kanselir tersebut.

MEMBACA  Penulis novel yang menemukan inspirasi dalam sejarah tersiksa Jerman.