Seorang pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyatakan bahwa gerakan satu jam tanpa gadget dapat membangun revolusi mental di keluarga.
“Orangtua dapat memutuskan hubungan dengan perangkat mereka dan mendampingi anak-anak mereka. Satu jam tanpa gadget tidak hanya untuk tidur tetapi juga untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan anak-anak,” kata Warsito, Wakil Menteri Koordinator Bidang Revolusi Mental, Promosi Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian tersebut, pada hari Kamis.
Menjelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2024, hal ini dianggap sebagai momentum yang tepat untuk menyebarkan informasi tentang gerakan satu jam tanpa gadget.
“Kita tidak bisa lepas dari gadget kita. Oleh karena itu, kami merumuskan gerakan ini menjelang Hari Anak Nasional,” ujar Warsito.
Ia percaya bahwa peringatan Hari Anak Nasional juga memberikan momentum untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, terutama bagi anak-anak dengan disabilitas.
“Itu bagian dari kampanye revolusi mental kami. Kami juga mendukung kegiatan lain, termasuk memberikan pendidikan dan rasa percaya diri bagi anak-anak dengan disabilitas,” katanya.
Ia kemudian merinci tiga poin yang ditekankan oleh Gerakan Revolusi Mental Nasional: kerjasama, integritas, dan etika kerja.
Ada juga Gerakan Indonesia Bersev (GIB) yang fokus pada kemandirian, pelayanan, kebersihan, persatuan, dan ketertiban.
Saat ini, pihaknya sedang mengukur kemajuan Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Revolusi Mental Nasional (GNRM), yang mewajibkan peningkatan dan pengembangan karakter nasional dengan mengacu pada nilai-nilai etika kerja, kerjasama, dan integritas.
GNRM termasuk sebagai program prioritas nasional untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia guna mendukung visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.
Berita terkait: Mainan ‘Lato-lato’ dapat digunakan untuk mengurangi kecanduan gadget: Pakar
Berita terkait: BSSN memperingatkan orangtua tentang kecanduan gadget pada anak-anak
Penerjemah: Lintang Budiyanti P, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024