Indonesia dan Amerika Serikat Bekerjasama untuk Mengurangi Emisi Sektor Kehutanan

Kamis, 25 Januari 2024 – 11:30 WIB

Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk bekerja sama dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sektor kehutanan dengan mendukung rencana Indonesian Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030.

Baca Juga:

Kembangkan Medical Tourism, Hotel Borobudur Jakarta Gandeng RSPAD Gatot Soebroto

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), perjanjian ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Kepala Forest Service di Departemen Pertanian Amerika Serikat, Randy Moore, di Jakarta.

“Nota kesepahaman ini menjadi tonggak penting dalam implementasi FOLU Net Sink 2030 Indonesia,” kata Menteri Bakar setelah menandatangani dokumen tersebut pada hari Selasa, seperti dilaporkan oleh situs Antara.

Baca Juga:

Indonesia Berhasil Menurunkan Deforestasi dan Kebakaran Lahan, Hutan

Melalui rencana FOLU Net Sink 2030, Indonesia bertujuan untuk memastikan tingkat penyerapan emisi gas rumah kaca FOLU setara atau bahkan lebih tinggi dari emisi yang dihasilkan pada tahun 2030.

Baca Juga:

Manchester United Tersungkur di Markas Nottingham Forest

Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia menerapkan empat strategi, yaitu mencegah deforestasi, melestarikan hutan, melindungi dan mengembalikan lahan gambut, serta meningkatkan tingkat penyerapan karbon.

Menurut Menteri Bakar, dengan menerapkan FOLU Net Sink 2030, Indonesia akan menjadi contoh bagi pelaksanaan komitmen iklim global, sambil mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Menteri tersebut kemudian menyatakan optimisme bahwa kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Amerika Serikat akan lebih memperkuat beberapa langkah yang sedang berjalan terkait pengelolaan hutan multiperuntukan.

Menteri tersebut menyatakan bahwa kedua negara dapat bekerja sama untuk memastikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, menyediakan layanan perluasan hutan, meningkatkan kapabilitas teknis dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta memperkuat penegakan hukum dengan mendukung rencana Indonesia untuk mendirikan akademi kepolisian hutan.

MEMBACA  Pekerja migran Indonesia perlu meningkatkan keterampilan berbahasa: menteri

“Saya yakin bahwa kemitraan kita akan semakin kuat karena didasarkan pada bukti yang dapat diukur, prinsip kedaulatan, serta saling menghormati, kepercayaan, dan manfaat,” ujar Menteri Bakar.

Sementara itu, Moore menyatakan bahwa MoU ini merupakan hasil dari diskusi sebelumnya antara Bakar dan kepala forest service sebelumnya pada tahun 2018.

Ia kemudian mengungkapkan harapannya bahwa MoU ini akan lebih memperkuat dasar yang telah dijatuhkan oleh kedua negara, sambil mencatat bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam perjuangan global melawan dampak buruk perubahan iklim.

Halaman Selanjutnya

Menteri tersebut kemudian menyatakan optimisme bahwa kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Amerika Serikat akan lebih memperkuat beberapa langkah yang sedang berjalan terkait pengelolaan hutan multiperuntukan.