Setelah uji coba pertahanan planet NASA yang sukses pada tahun 2022, agensi antariksa China berencana meluncurkan pesawat luar angkasa yang dirancang untuk mengalihkan sebuah asteroid dekat Bumi pada tahun 2030.
Dalam sebuah makalah terbaru, China National Space Science Center mengatakan telah memilih asteroid 2015 XF261 untuk uji defleksi dampak kinetik.
Pesawat luar angkasa China akan terlebih dahulu mengorbit asteroid selama sekitar 3 hingga 6 bulan, menggunakan empat instrumen di dalamnya untuk mempelajari ukuran dan komposisinya. Pesawat luar angkasa akan dilengkapi dengan empat instrumen ilmiah: detektor spektral dan 3D, kamera warna, radar, dan analisis debu dan partikel.
MISI PEMBANTAI ASTEROID NASA TERUS MENGUJI Opsi PUKULAN DIGUNAKAN UNTUK MEMPERTAHAN BUMI
Setelah melakukan survei terhadap asteroid, pesawat luar angkasa akan terbang ke dalamnya, bertindak sebagai penyebab dampak atau pembantai. Setelah dampak, China akan mengamati perubahan orbit asteroid selama enam hingga 12 bulan.
Uji coba pertahanan planet pertama NASA, Pengalihan Dua Asteroid, dinyatakan berhasil setelah pesawat luar angkasa mampu mengubah orbit asteroid bulan, Dimorphos, di sekitar asteroid induknya, Didymos, sekitar 32 menit atau 4%.
Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini memperkirakan bahwa dampak DART melemparkan sekitar 1% massa Dimorphos ke ruang angkasa dan memindahkan sekitar 8% massa asteroid pada tubuh batuannya.
Pesawat luar angkasa European Space Agency bernama HERA diharapkan diluncurkan pada bulan Oktober untuk mengunjungi Didymos dan Dimorphos dan mempelajari area dampak dari dekat. HERA seharusnya tiba di pasangan tersebut pada tahun 2026 dan dapat mengkonfirmasi seberapa banyak DART mengubah permukaan asteroid.
China menargetkan tahun 2027 untuk meluncurkan pesawat luar angkasa pertahanan planet mereka.
Sumber artikel asli: China merencanakan misi pengalihan asteroid untuk uji coba pertahanan planet.