Sebanyak 25 orang tewas dalam serangan artileri di kota Donetsk yang dikuasai Rusia, demikian dikatakan oleh pemimpin yang diangkat oleh Moskow untuk wilayah tersebut.
Denis Pushilin mengatakan serangan yang dilakukan oleh Ukraina, yang juga melukai 20 orang, mengenai pasar ramai.
Dia mengatakan layanan darurat sedang bekerja di lokasi kejadian, dan informasi mengenai jumlah korban jiwa dan luka-luka masih dikumpulkan.
Belum ada komentar dari Ukraina mengenai insiden ini.
BBC News tidak dapat segera memverifikasi keadaan seputar serangan tersebut.
Foto-foto yang dipublikasikan oleh agensi berita Reuters tampaknya menunjukkan toko-toko yang hancur, serta mayat yang tergeletak di jalan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam serangan ini sebagai “serangan teroris yang barbar” terhadap warga sipil.
Menurut AFP, seorang penduduk lokal bernama Tatiana mengatakan kepada media setempat bahwa dia mendengar peluru yang datang dari atas, dan bersembunyi di bawah lapak pasar miliknya.
“Dalam keadaan tersebut, saya melihat asap, orang-orang berteriak, ada seorang wanita yang menangis,” katanya seperti yang dikutip.
Kota Donetsk dan sebagian wilayah lain di Ukraina timur pertama kali direbut oleh pasukan yang didukung oleh Rusia pada tahun 2014, dan daerah itu sebagian dikendalikan oleh Moskow sejak itu.
Kota ini berjarak sekitar 20 km (12 mil) dari garis depan. Daerah di dekat kota Donetsk – termasuk Mariinka dan Avdiivka – telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit akhir-akhir ini.
Peta yang menunjukkan daerah yang dikendalikan oleh Rusia di Ukraina timur.