Harus Dilakukan Tindakan Tegas, Tidak Ada Alasan

Jumat, 21 Juni 2024 – 16:17 WIB

Jakarta – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meminta mantan pekerja Rusun Marunda di Jakarta Utara, yang kedapatan menjarah aset rusun tersebut, ditindak tegas. Dia meminta Inspektorat Jakarta memeriksa dan menindak 7 mantan pekerja yang menjarah tersebut.

Baca Juga :

Heru Budi Minta BPBD Jakarta Pakai Rekayasa Cuaca untuk Atasi Polusi

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Inspektorat DKI untuk melaporkan tujuh mantan pegawai yang menjarah aset Rusun Marunda ke polisi, meski mereka sudah dipecat.

\”Saya minta inspektorat mengecek. Saya tadi pagi sudah telepon Inspektorat. Harus ditindak tegas, tidak ada cerita,\” ujar Heru kepada wartawan di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat, 21 Juni 2024.

Baca Juga :

Heru Budi Ingin Pelaku Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda Ditindak, Apapun Motifnya

Di sisi lain, Heru menyebut tidak akan melalukan pembongkaran terhadap Rusun Marunda. Pihaknya akan berfokus untuk memburu penjarah aset-aset tersebut.

\”Tidak ada rencana pembongkaran. Pelakunya kita tangkap saja,\” katanya.

Baca Juga :

Heru Budi Akan Perketat Pengamanan Jakarta Marathon Imbas Ada Jambret Saat CFD

Sebagai informasi, saat ini kondisi Rusun Marunda khususnya klaster C mengalami kerusakan sepeninggal para penghuninya karena direlokasi ke tempat lain. Sejumlah barang seperti besi, terali (tralis), dan barang-barang berharga diketahui dibongkar oleh penjarah.

Selain itu, ada beberapa tembok yang runtuh karena ulah para penjarah. Untuk itu Pemerintah Provinsi Jakarta mulai menelusuri pelaku penjarahan tersebut.

Pada awal tahun ini, diketahui kusen jendela unit blok C2 dibongkar tanpa pemberitahuan kepada pengelola. Salah seorang satpam yang mendapati beberapa orang sedang mencongkel kusen jendela di area blok C2 mengaku pernah menegur para pembongkar dan mengamankan kurang lebih tujuh buah kusen jendela.

MEMBACA  Ulasan \'Jalan Gurun\': Sebuah thriller perjalanan waktu yang tidak seperti yang pernah Anda lihat sebelumnya

Satpam itu juga menuturkan sempat mendapati kawanan pembongkar kusen marah-marah usai mendapat teguran dari satpam. Dia menambahkan, pembongkaran telah terjadi lebih dari 10 kali sejak November hingga Desember 2023.

Halaman Selanjutnya

Pada awal tahun ini, diketahui kusen jendela unit blok C2 dibongkar tanpa pemberitahuan kepada pengelola. Salah seorang satpam yang mendapati beberapa orang sedang mencongkel kusen jendela di area blok C2 mengaku pernah menegur para pembongkar dan mengamankan kurang lebih tujuh buah kusen jendela.