Manfaat ekonomi Islam tidak terbatas hanya untuk umat Muslim: Wakil Presiden Ma’ruf Amin

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa manfaat praktik ekonomi dan keuangan Islam tidak terbatas hanya bagi umat Muslim.

\”Praktik (ekonomi dan keuangan Islam) telah diterima dengan baik oleh semua elemen masyarakat karena sifatnya yang inklusif dan sangat memperhatikan keadilan,\” katanya di Kota Sorong, Papua Barat, pada hari Kamis.

Dalam pidato di pelantikan Komite Ekonomi dan Keuangan Islam (KDEKS) Papua Barat, beliau mencatat bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Islam sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.

Wakil presiden mengamati bahwa berbagai daerah di negara ini telah mulai merasakan manfaat dari pembangunan ekonomi dan keuangan Islam yang adil.

Amin kemudian menekankan bahwa negara-negara mayoritas non-Muslim, seperti Britania Raya, juga telah menyaksikan pertumbuhan ekonomi dan keuangan Islam.

\”Faktanya, Britania Raya telah menjadi pusat pendidikan keuangan Islam. Banyak talenta kita memilih untuk belajar di sana untuk mengejar gelar doktor. Kita bisa melihat bahwa banyak dari mereka sekarang bekerja di Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan,\” katanya.

Beliau menyatakan bahwa negara-negara tersebut telah menikmati manfaat dari pertumbuhan cepat ekonomi dan keuangan Islam, mencatat bahwa Brasil, Australia, dan Britania Raya telah menjadi eksportir produk makanan halal terkemuka.

\”Perlu dicatat bahwa Brasil telah menjadi eksportir makanan halal terbesar di dunia, meskipun mayoritas penduduknya non-Muslim. Dengan mempertimbangkan hal itu, kita berharap bahwa Indonesia akan menjadi produsen halal terbesar di dunia daripada hanya menjadi konsumen,\” katanya.

Wakil presiden kemudian menyoroti Korea Selatan dan Jepang, mengatakan bahwa kedua negara Asia Timur tersebut konsisten dalam mengembangkan pariwisata ramah Muslim.

\”Selama kunjungan saya ke Korea Selatan, saya belajar bahwa negara tersebut sedang mengembangkan industri kosmetik sambil mengeluarkan sertifikat halal untuk produk-produknya, dengan tujuan menaklukkan pasar kosmetik global,\” katanya.

MEMBACA  Dana Ditjen Holtikultura Kementan yang Mengalir ke SYL Membuat Terkejut

Dalam konteks tersebut, Amin menekankan perlunya Indonesia berperan aktif sebagai produsen dalam industri kosmetik halal global daripada hanya menjadi konsumen.

Berita terkait: Wakil Presiden meluncurkan komite ekonomi Islam pertama di Papua Barat

Berita terkait: Ekonomi Islam Indonesia harus menjadi yang terbaik di dunia: Menteri

Penerjemah: Benardy F, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024