MEXICO CITY (Reuters) – Gelombang panas ketiga yang menyiksa puluhan negara bagian di Meksiko bisa berubah menjadi hujan deras, hujan es, dan bahkan puting beliung pada hari Minggu di sore hari di pusat negara itu, kata para ahli meteorologi.
Peringatan itu datang setelah ibu kota mencatat rekor maksimum lainnya sebesar 34,7 Celsius (94,5 Fahrenheit) hari sebelumnya.
Komisi Nasional Air (Conagua) melaporkan bahwa delapan negara bagian Meksiko akan menghadapi hujan intens, tetapi bahwa daerah seperti State of Mexico, Hidalgo, Puebla, dan Querétaro bisa menerima angin kencang dan tornado antara 50 dan 70 kilometer per jam dan kemungkinan terbentuknya pusaran.
Paling tidak sebelas kota di Meksiko telah memecahkan rekor suhu tinggi dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang panas yang menyebabkan setidaknya 48 kematian akibat heat stroke dan dehidrasi dalam dua bulan terakhir, menurut Kementerian Kesehatan.
Panas yang intens telah menyebabkan pemadaman listrik selama beberapa jam di beberapa daerah di Meksiko, terutama di utara, dan telah menyebabkan penangguhan kelas di negara bagian seperti San Luis Potosi, di pusat negara itu, di mana minggu ini termometer kembali mencapai 50 derajat Celsius.
Meksiko City, yang terletak di sebuah lembah dan dengan populasi lebih dari 10 juta penduduk, telah memecahkan rekor suhu tiga kali sejauh musim panas ini, di tengah kekeringan yang terus menerus menguji cadangan air negara itu dan jaringan energi listrik.
Di kota kolonial Puebla, yang terletak sekitar 80 kilometer dari ibu kota, badai es dan hujan yang tidak biasa tercatat minggu ini yang menyebabkan kehancuran, banjir, pohon tumbang, dan angin kencang hingga 50 kilometer per jam, menurut otoritas setempat.
“Karena gelombang panas ketiga musim ini akan mendominasi wilayah nasional, suhu maksimum di atas 45 derajat Celsius diharapkan di Campeche, Chiapas, Chihuahua, Coahuila, Guerrero, Hidalgo utara, Jalisco, dan Michoacan,” Conagua memprediksi.
Minggu ini, para peneliti dari Universitas Nasional Otonom Meksiko (UNAM) telah memperingatkan bahwa dalam 10 hingga 15 hari ke depan negara itu “akan mengalami suhu tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah,” yang akan memperburuk tingkat polutan di daerah yang terkena dampak karena keberadaan ozon.
Panas juga memperburuk dampak kekeringan, yang sudah memengaruhi lebih dari 70% negara itu dalam tingkat yang berbeda, menurut data CONAGUA, dengan hampir sepertiga negara terkena dampak kekeringan ekstrem, yang bisa mematikan.