PARIS (AP) — Otoritas mengimbau warga di pulau Reunion, Samudra Hindia Prancis, untuk berlindung di dalam rumah pada hari Minggu saat badai kuat dengan kekuatan angin badai mendekat.
Peramal cuaca Meteo France mengeluarkan peringatan siklon kode merah untuk badai tersebut yang diberi nama Belal, dan mengatakan bahwa badai tersebut diperkirakan “sangat berbahaya.”
“Berhati-hatilah, tetap di rumah,” tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron di media sosial.
Meteo France memperkirakan “probabilitas yang tinggi” bahwa pusat badai akan melewati atau berdekatan dengan pulau tersebut pada hari Senin. Mereka memperingatkan mengenai angin dengan kecepatan yang bisa mencapai lebih dari 250 kph (155 mph).
Peramal cuaca Meteo France, Céline Jauffret, mengatakan bahwa badai ini bisa menjadi yang paling berbahaya di pulau tersebut sejak tahun 1960-an. “Seluruh pulau akan terkena dampaknya,” katanya.
Prefek Jérôme Filippini, administrator pemerintah tertinggi pulau tersebut, memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya banjir yang belum pernah terjadi dalam satu abad.
Meteo France mengatakan ada kemungkinan gelombang setinggi 15 meter (hampir 50 kaki) pada hari Senin.
Otoritas menyarankan agar orang-orang menjauhi pintu dan jendela saat badai melanda, untuk menghindari pecahnya kaca. Mereka juga menyarankan warga untuk bersiap menghadapi pemadaman listrik dan pasokan air, serta berlindung di bawah kasur, meja, atau perabotan kokoh lainnya jika rumah mereka mulai roboh.