5 Tanda Haji yang Diterima, Salah Satunya adalah Harta yang Digunakan untuk Haji yang Halal

Setiap orang yang pergi berhaji bermimpi untuk melaksanakan haji yang mabrur. Haji mabrur bukan sekadar haji yang sah. Mabrur berarti diterima oleh Allah Azza wa Jalla, sedangkan sah berarti telah memenuhi kewajiban. Namun, tidak semua haji yang sah dianggap sebagai haji mabrur. Menurut Ibnu Rajab al-Hanbali, Allah bisa memberikan karunia kepada jemaah haji yang tidak baik karena adanya jemaah haji yang baik.

Salah satu tanda haji mabrur yang telah disebutkan oleh para Ulama adalah penggunaan harta yang halal dalam melaksanakan haji. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik.” Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang ingin hajinya diterima oleh Allah untuk memastikan bahwa seluruh harta yang digunakan untuk haji adalah halal. Terutama bagi mereka yang melakukan transaksi dengan bank dalam mempersiapkan biaya haji, harus memastikan bahwa harta tersebut berasal dari sumber yang halal.

Selain itu, amalan-amalan selama haji juga harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Nabi SAW. Jika terjadi kesalahan, maka harus segera melakukan penebusan. Haji yang mabrur juga memperhatikan keikhlasan hati, yang semakin sulit dijaga di zaman sekarang. Keikhlasan adalah hal yang penting dalam menjalankan ibadah haji.

Selain itu, haji yang mabrur juga dipenuhi dengan banyak amalan baik seperti dzikir, salat di Masjidil Haram, salat tepat waktu, dan membantu sesama jemaah haji. Bersedekah dan berkata-kata baik juga merupakan amalan khusus yang disyariatkan untuk meraih haji mabrur. Nabi SAW pernah menyebutkan bahwa haji mabrur adalah yang di dalamnya terdapat amalan-amalan baik dan menjauhi perbuatan dosa.

Dalam sebuah kisah, ada seseorang yang menjalankan ibadah haji dengan berjalan kaki setiap tahun. Namun, ketika diminta ibunya untuk mengambilkan air minum, ia merasa berat untuk bangkit. Hal ini membuatnya menyadari bahwa pandangan dan pujian manusia telah membuatnya merasa ringan dalam menjalankan ibadah haji. Keikhlasan hati dan niat yang tulus merupakan kunci utama dalam meraih haji mabrur.

MEMBACA  Senin, Ribuan Pekerja Demonstrasi Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja