Turkey Menghentikan Perdagangan Dengan Israel Akibat Hubungan yang Memburuk

Turki mengumumkan pada Kamis malam bahwa mereka telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel hingga “bantuan kemanusiaan yang tidak terganggu dan memadai diizinkan masuk ke Gaza,” menandakan kemunduran lebih lanjut dalam hubungan antara kedua negara tersebut.

Kementerian Perdagangan Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ekspor dan impor “untuk semua produk” akan dihentikan.

Langkah ini, yang awalnya dilaporkan oleh Bloomberg, membuat Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyerang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuduhnya “memblokir pelabuhan untuk impor dan ekspor Israel.”

“Beginilah cara diktator berperilaku, mengabaikan kepentingan rakyat dan pengusaha Turki, serta mengabaikan perjanjian perdagangan internasional,” tambah Mr. Katz dalam sebuah pos di X, platform media sosial. Mr. Katz juga mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menciptakan alternatif perdagangan dengan Turki, fokus pada produksi lokal dan impor dari negara lain.

Turki melaporkan $5,4 miliar dalam ekspor ke Israel pada tahun 2023 dan $1,64 miliar dalam impor, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Mr. Erdogan tidak memberikan komentar secara publik mengenai perubahan dalam hubungan perdagangan Turki dengan Israel. Namun, pemimpin Turki tersebut telah mengkritik keras pengeboman Israel di Gaza, yang dimulai setelah Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 240 lainnya diculik. Lebih dari 34.000 warga Palestina telah tewas akibat pengeboman Israel di wilayah tersebut, menurut pejabat kesehatan di wilayah tersebut.

Pemimpin Turki juga dengan tegas membela Hamas dan baru-baru ini bertemu dengan Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok tersebut, dan pejabat Hamas lainnya di Istanbul pada 20 April. Mr. Erdogan mengatakan kepada wartawan saat itu: “Israel pasti akan membayar harga atas kekejaman yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina suatu hari nanti.”

MEMBACA  Potongan teka-teki yang hilang dalam krisis pertumbuhan anak di India

Keputusan Turki untuk menghentikan perdagangan datang setelah Kementerian Perdagangan mereka memberlakukan pembatasan ekspor ke Israel pada 9 April dalam 54 kelompok produk, termasuk semen dan bahan bakar pesawat, dan mengatakan bahwa mereka akan tetap berlaku sampai “Israel menyatakan gencatan senjata di Gaza secara langsung.”

Kementerian Perdagangan mendefinisikan penghentian pada hari Kamis sebagai “langkah kedua dalam tindakan antarpemerintah” dan mengutip “tragedi kemanusiaan yang memburuk di Palestina.”

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, juga mengumumkan pada hari Rabu bahwa Turki akan bergabung dengan kasus genosida Afrika Selatan melawan Israel di Pengadilan Internasional. Dalam keputusan sementara pada Januari, pengadilan memerintahkan Israel untuk memastikan bahwa pasukannya tidak melakukan genosida di Gaza.