Mahasiswa-mahasiswa di universitas-universitas di Amerika Serikat yang sedang memprotes perang Israel di Gaza telah berjanji untuk terus menduduki area kampus meskipun upaya yang semakin bertambah dari para pemimpin universitas dan polisi untuk membubarkan demonstrasi tersebut.
Saat protes yang dimulai di Universitas Columbia di New York menyebar ke luar Amerika Serikat, para demonstran di seluruh negara menuntut agar sekolah-sekolah memutus hubungan keuangan dengan Israel dan mencabut investasi dari perusahaan-perusahaan yang mereka anggap mendukung perang Israel selama hampir tujuh bulan terhadap Gaza yang telah menewaskan setidaknya 34.388 orang dan 77.437 lainnya.
Keputusan untuk memanggil penegak hukum untuk mengusir para pengunjuk rasa telah menyebabkan ratusan penangkapan di berbagai universitas. Hal ini juga mendorong anggota fakultas di universitas-universitas di California, Georgia, dan Texas untuk memulai atau meloloskan voting tidak percaya terhadap kepemimpinan mereka yang sebagian besar bersifat simbolis.
Namun, ketegangan ini menambah tekanan pada para pejabat sekolah, yang sudah berusaha keras untuk menyelesaikan protes dengan upacara wisuda yang dijadwalkan pada bulan depan.
