Setidaknya 14 orang tewas dan 3 hilang saat tanah longsor melanda pulau Sulawesi Indonesia.

Hujan lebat memicu longsor di Pulau Sulawesi, Indonesia, yang menewaskan setidaknya 14 orang dan meninggalkan tiga orang lainnya hilang, kata pejabat pada hari Minggu. Lumpur jatuh dari bukit-bukit sekitar ke empat rumah tepat sebelum tengah malam Sabtu di distrik Tana Toraja di provinsi Sulawesi Selatan, kata Kepala Kepolisian setempat Gunardi Mundu. Dia mengatakan bahwa ada acara keluarga di salah satu rumah yang terkena dampak. Puluhan tentara, polisi, dan relawan bergabung dalam pencarian di desa-desa Makale dan South Makale, di daerah terpencil dan berbukit, kata Mundu. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi dua orang terluka, termasuk seorang anak perempuan berusia 8 tahun, dan segera membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Tim penyelamat pada hari Minggu sore telah menemukan setidaknya 11 mayat di desa Makale dan tiga mayat di South Makale, dan masih mencari tiga orang lainnya, termasuk seorang anak perempuan berusia 3 tahun, kata juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Abdul Muhari. Jalur komunikasi yang terputus, cuaca buruk, dan tanah yang tidak stabil menghambat upaya penyelamatan, kata Muhari. Tana Toraja memiliki banyak objek wisata populer, termasuk situs dengan rumah-rumah adat dan patung kayu dari tubuh-tubuh yang dikubur di gua-gua, yang dikenal sebagai tau-tau. Hujan musiman sering kali menyebabkan longsor dan banjir di Indonesia, rangkaian dari 17.000 pulau di mana jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau di dataran banjir yang subur.

MEMBACA  Relief saat pasien medis Palestina meninggalkan Gaza