Selasa, 9 April 2024 – 14:36 WIB
Jakarta – Sejumlah evaluasi terhadap pelaksanaan rekayasa lalu lintas contraflow di jalan tol saat arus mudik-balik Lebaran 2024, disiapkan polisi menyusul kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Evaluasi pertama adalah rencana penempatan safety car untuk mengawal setiap laju kendaraan yang masuk jalur contraflow. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan.
“Safety car tersebut nanti akan dikawal, seperti halnya dalam balapan, sehingga tidak ada kendaraan yang mendahului safety car,” ujarnya pada Selasa, 9 April 2024.
Adanya safety car diharapkan dapat membantu menjaga kecepatan dari kendaraan yang melintas di jalur contraflow. Meskipun rambu batas kecepatan maksimal 60 KM/jam telah dipasang di jalur tersebut.
“Kami akan mempertahankan kecepatan tersebut dengan mengawal safety car. Baik itu berupa mobil atau sepeda motor dari pihak kepolisian. Jadi ketika kendaraan di depan selesai, akan ada pengawal yang menggantikan. Petugas akan siaga selama 24 jam untuk menjaga kecepatan tersebut,” tambahnya.
Selain itu, evaluasi kedua dilakukan dari segi keselamatan dengan peningkatan jumlah kendaraan derek dan ambulans. Hal ini bertujuan agar penanganan kecelakaan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
“Jika terjadi kecelakaan, kami akan siapkan derek, ambulans, dan beberapa kendaraan lain yang dapat cepat menangani masalah tersebut. Semua sudah kami koordinasikan dengan Jasamarga,” ujarnya.
Terakhir, untuk area fasilitas jalur contraflow, petugas akan menggunakan kombinasi water barrier dengan cone-cone sebagai penanda pembatas jalan antara contraflow dengan jalur normal. Selain itu, akan ditambahkan lampu penerangan atau lampu selang pada malam hari.
“Upaya ini bertujuan untuk memberikan isyarat kepada dua arah, baik dari Jakarta maupun sebaliknya. Dalam kajian kami, jarak 20 KM masih memungkinkan. Yang terpenting adalah menjaga kecepatan dan memberikan isyarat keamanan. Kami berharap tidak ada kecelakaan lagi, namun dengan adanya safety car, isyarat yang jelas, dan lainnya, kami dapat dengan cepat menangani keadaan,” tambahnya.
Sebelumnya, korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek arah Jakarta, dilaporkan mencapai 12 orang. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy telah mengkonfirmasi hal tersebut.
“Dari mobil Gran Max tersebut, jumlah penumpang yang meninggal dunia adalah 12 orang,” ujarnya pada Senin, 8 April 2024.
Polisi juga menyatakan bahwa tidak ada penumpang yang selamat dari mobil Gran Max tersebut. Semuanya dikonfirmasi meninggal dunia.
“Hingga saat ini, tidak ada yang selamat di dalam mobil Gran Max, semuanya meninggal dunia,” kata Kapolres Karawang, Ajun Komisaris Besar Polisi Wirdhanto Hadicaksono pada Senin, 8 April 2024.