Pemerintah RI Tambahkan Pendamping dalam Program Makanan Gratis untuk Lansia dan Disabilitas

Jakarta (ANTARA) – Indonesia akan memperkuat program makan bergizi gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas dengan melibatkan tenaga pendamping terlatih, ujar Menteri Sosial. Langkah ini diambil seiring perluasan salah satu program bantuan sosial unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pada Rabu bahwa program ini akan memprioritaskan warga berusia di atas 75 tahun yang tinggal sendirian. Sementara, menu untuk penyandang disabilitas akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, termasuk jika memerlukan bantuan harian.

“Sesuai arahan presiden, kami akan memperkuat program makan bergizi gratis untuk lansia dan disabilitas dengan dukungan pengasuhan,” kata Yusuf kepada wartawan di Jakarta.

“Skemanya masih dalam penyelesaian, dan kami harap pelaksanaannya dapat berjalan lancar,” tambahnya.

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan pada 6 Januari 2025 untuk mengatasi malnutrisi dan mendukung kelompok rentan.

Program ini dijalankan melalui Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang tersebar di berbagai daerah.

Selain tujuan sosial, program ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja skala besar. Pemerintah memproyeksikan dapur-dapur SPPG dapat membuka hingga 1,5 juta lapangan kerja antara 2025 dan 2026, terutama di tingkat lokal.

Deputi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Nunung Nuryartono, mengatakan inisiatif ini dirancang untuk membuktikan bahwa “masih ada harapan untuk sejahtera” dan kemiskinan ekstrem dapat dihapuskan.

“Dengan lebih dari 25.000 SPPG yang direncanakan di seluruh Indonesia, program ini dapat menjadi instrumen strategis untuk memberantas kemiskinan ekstrem,” ujar Nunung.

Kementeriannya bertujuan menyerap setidaknya 10.000 orang dari kategori miskin ekstrem ke dalam pekerjaan produktif melalui skema ini, mulai dari penyiapan dan distribusi makanan hingga logistik dan layanan dasar.

Sebagai bagian dari fase percontohan, 300 peserta telah menyelesaikan pelatihan dan diharapkan segera ditugaskan di lokasi SPPG terpilih.

MEMBACA  ICA-CEPA: Indonesia dan Kanada memulai putaran negosiasi kedelapan

Para pejabat menyatakan integrasi pendamping ke dalam program makanan ini tidak hanya memperbaiki gizi, tetapi juga memastikan pemantauan yang konsisten bagi penerima manfaat lansia dan disabilitas, yang banyak menghadapi isolasi atau tantangan mobilitas.

Pemerintah berjanji akan memperluas cakupan secara bertahap seiring finalisasi pedoman operasional dan penguatan koordinasi antar kementerian, menempatkan program MBG sebagai pilar utama agenda perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan Indonesia.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]

*Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*

Tinggalkan komentar