Miliarder China yang Memiliki 100 Anak, Bidik 20 Keturunan AS untuk Meneruskan Imperium Gim

Rabu, 31 Desember 2025 – 19:23 WIB

Jakarta, VIVA – Miliarder asal Tiongkok, Xu Bo, menarik perhatian publik dunia dengan ambisinya untuk menambah setidaknya 20 anak yang lahir di Amerika Serikat (AS). Tujuannya adalah untuk meneruskan bisnis game-nya yang bernilai US$1,1 miliar. Pendiri perusahaan game raksasa Duoyi Network ini dikabarkan sudah memiliki lebih dari 100 anak.

Baca Juga:
Intip Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri Sepanjang Tahun 2025

Xu Bo disebut ingin membangun dinasti dengan memanfaatkan praktik ibu pengganti (surrogacy) di AS. Strategi ini diduga untuk menghindari pembatasan kelahiran di Tiongkok dan memastikan para pewarisnya punya status warga negara AS. Berdasarkan laporan Fortune dan The Wall Street Journal, pengusaha berusia 48 tahun itu sengaja menginginkan anak-anak kelahiran AS supaya bisa mengelola dan mewarisi bisnis video game yang telah membesarkan namanya. Dia dikabarkan tidak berencana mewariskan kekayaannya di Tiongkok.

Baca Juga:
Cemas, Trauma hingga Sulit Tidur, Begini Kondisi Kesehatan Mental Anak Pascabencana

The Wall Street Journal melaporkan, Xu sudah memiliki lebih dari 100 anak yang lahir lewat ibu pengganti di Amerika Serikat. Bahkan, beberapa akun media sosial yang dikaitkan dengannya di Weibo menyebut dia sedang mencari 50 anak laki-laki yang pintar.

Ilustrasi Anak-anak Coret Tembok

Baca Juga:
Roblox The Forge Disebut Mirip Game Survival Populer, Benarkah?

"Memiliki lebih banyak anak dapat menyelesaikan semua masalah," begitu salah satu unggahan Xu, seperti dikutip dari Times of India. Namun, Duoyi Network membantah klaim bahwa Xu sudah punya lebih dari 100 anak. Perusahaan itu hanya mengakui bahwa 12 anak Xu lahir di AS. Meski begitu, seseorang yang diduga mantan kekasih Xu mengklaim jumlah anak biologis miliarder China ini bisa mencapai 300 orang di seluruh dunia.

MEMBACA  Baja 75%, Tahan Air Hingga 600mm!

Fenomena ini menempatkan Xu Bo dalam tren baru di kalangan miliarder global yang berusaha memperluas warisan biologis dengan bantuan teknologi modern. Teknik surrogacy juga pernah dilakukan oleh pendiri Telegram Pavel Durov dan CEO Tesla Elon Musk.

Pavel Durov, yang kekayaannya sekitar US$14,2 miliar, mengungkapkan sudah punya lebih dari 100 anak di 12 negara lewat donasi sperma. Dia menegaskan tidak akan membedakan anak biologis dan anak hasil donasi, serta berkomitmen memberi hak yang sama agar mereka tidak "saling menghancurkan" setelah dia meninggal.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, Elon Musk juga dikenal vokal dalam mendorong peningkatan angka kelahiran global. CEO Tesla itu tercatat telah memiliki sedikitnya 14 anak dari tiga perempuan yang berbeda.

Tinggalkan komentar