Jakarta (ANTARA) – Indonesia mencatatkan nihil serangan teroris sepanjang tahun 2025, dengan korps kontraterorisme Detasemen Khusus 88 Polri (Densus 88) berperan penting dalam capaian ini untuk tahun ketiga berturut-turut.
“Densus 88 telah membantu mempertahankan status ‘nol serangan teroris’ dari 2023 hingga 2025 melalui penegakan hukum yang proaktif,” ujar Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) Komisaris Jenderal Syahardiantono dalam briefing akhir tahun Polri, Selasa.
Korps Polri telah menangkap 51 tersangka terkait teror pada 2025, turun dari 55 pada 2024 dan 147 pada 2023, ungkapnya.
“Hal ini telah efektif menekan segala ancaman dan risiko sekaligus membantu menjaga stabilitas negara,” tambah Syahardiantono.
Dia kemudian menyoroti kasus-kasus penting yang diatasi Densus 88 tahun ini, termasuk keberhasilannya menggagalkan empat rencana serangan teror dari kelompok militan Jamaah Anshor Daulah.
Densus 88 juga mengungkap perekrutan daring dan indoktrinasi teror yang menyasar anak di bawah umur, menjangkiti 110 anak di 23 provinsi, serta melakukan lima penangkapan terkait kasus tersebut.
Sementara itu, dalam operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru yang berlangsung, korps polri menangkap tujuh tersangka terkait teror, catat Kapala Bareskrim.
Densus 88 juga telah menangani 68 anak dari 18 provinsi yang terpapar ideologi ekstrem kanan dan kekerasan, seperti neo-Nazisme dan supremasi kulit putih dari “komunitas true crime” atau TCC.
“Kami menemukan mereka mahir dalam senjata berbahaya dan merencanakan serangan ke sekolah dan teman sekelasnya,” ujar Syahardiantono.
Berita terkait: Indonesia pastikan sidang tahanan Guantanamo Hambali pada November
Berita terkait: BNPT tekankan lagi komitmen penuhi hak korban terorisme
Penerjemah: Nadia Putri Rahmani, Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025