Rumah Peninggalan Diding Boneng Runtuh Dihantam Hujan, Usianya Ternyata Hampir Satu Abad

Selasa, 30 Desember 2025 – 13:40 WIB

VIVA – Hujan deras yang mengguyur kawasan Matraman, Jakarta Timur, pada Senin malam (29/12/2025) menyebabkan rumah tua milik Diding Boneng ambruk. Kejadian ini membuat warga sekitar kaget karena rumah tersebut punya nilai sejarah keluarga yang panjang. Ternyata, rumah itu sudah berdiri hampir seabad dan merupakan warisan turun-temurun dari kakek Diding Boneng.

Baca Juga :


Kronologi Rumah Diding Boneng Ambruk, Suara Runtuhan Sempat Gegerkan Warga Matraman

Rumah ini ambrok sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, Diding Boneng sedang tidak ada di rumah. Dia baru tahu keadaan rumahnya kira-kira setengah jam setelah kejadian. Dalam wawancara di lokasi, dia menceritakan runtutan peristiwanya. Scroll ke bawah untuk baca artikel lengkapnya.

Baca Juga :


Rumah Diding Boneng Ambruk

“Saya kebetulan lagi di luar. Lagi tidak di rumah. Jadi saya pulang kira-kira baru setengah jam kejadian. Ini udah hancur di tengah tuh,” kata Diding Boneng di Matraman, Jakarta Timur.

Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat rumah ambruk, hanya anak Diding Boneng yang ada di dalam. Keluarga langsung minta bantuan Ketua RT setempat untuk menindaklanjuti.

Baca Juga :


ODGJ Bangun Rumah Tingkat dari Kayu Bekas yang Dikumpulkan Sendiri, Endingnya Mengejutkan…

Diding Boneng menyebut rumah itu memang sudah sangat tua dan belum pernah direnovasi besar-besaran. Dia bahkan menduga umur rumahnya mungkin sudah mencapai 100 tahun.

“Ini rumah lama sekali. Dibuat dari sebelum saya lahir… Sepertinya rumah ini ada 100 tahun kali. Karena saya udah 75 nih sekarang,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa rumah tersebut adalah warisan keluarganya.

“Memang rumah dari Kakek. Kakek turun ke Bapak, turun sekarang jadi saya,” katanya.

MEMBACA  Dua produser acara Korea Selatan dideportasi karena pengambilan gambar tanpa izin

Ketua RT setempat, Giman, juga menegaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi sudah turun dari sore hari. Suara runtuhan rumah bahkan terdengar sampai ke mushola yang jaraknya cukup jauh.

“Dari sore intensitas hujan tinggi… Sehabis Isya diperkirakan jam 9-an. Kedengaran itu dari mushola, kedengaran kencang banget suara runtuhannya, bruk, gitu kan,” jelas Giman.

Setelah dapat laporan, Pak RT langsung datang ke lokasi dan mengkoordinir bantuan. Laporan juga segera diteruskan ke kelurahan, Dinas Sosial, BNPB, hingga Baznas.

Halaman Selanjutnya

“Jadi laporan ini sudah sampai ke kelurahan, ke Dinsos, ke BNPB, sampai nanti kita ke arah ke Baznas,” ujar Pak RT.

Tinggalkan komentar