Bayangkan ini: Anda sedang membuat kue untuk acara liburan, dan dapur menjadi sangat sibuk. Anda sudah membuka pintu oven, mengenakan sarung tangan dan mengambil loyang logam panas berisi snickerdoodles hangat. Saat berbalik untuk meletakkannya di meja dapur… ups, Anda lupa menyiapkan alas untuk loyang. Sambil mempertimbangkan pilihan, Anda perhatikan beberapa alas panci mulai bergerak sendiri dari tempat penyimpanannya di meja. Mereka menggelinding, dengan sendirinya, tepat ke posisi yang diperlukan.
Ini terlihat seperti sihir, layaknya adegan dari Beauty and the Beast, namun ini adalah salah satu visi masa depan dapur Anda menurut para peneliti di Carnegie Mellon University. Dengan bantuan kamera, berbagai model AI, dan roda-roda kecil, benda-benda biasa dapat berpindah ke tempat yang Anda inginkan tanpa Anda harus mencarinya.
Mudah membayangkan robot pelayan rumah seperti Rosie dari The Jetsons, tapi itu bukan satu-satunya cara robotika dan kecerdasan buatan secara teoritis dapat mempermudah hidup Anda di rumah atau kantor. Teknologi yang sama dapat diterapkan dalam skala lebih kecil pada objek yang biasa Anda gunakan—cangkir kopi, stapler, peralatan dapur, dan sebagainya.
"Daripada membawa robot tambahan ke lingkungan kita yang sudah ada, bagaimana jika benda-benda yang sudah ada di rumah dan sudah kita kenal dapat menjadi cerdas sekaligus robotik?" kata Violet Han, mahasiswa doktoral di CMU dan penulis utama makalah penelitian tersebut, dalam sebuah wawancara.
Robot humanoid yang besar dan kuat menimbulkan banyak kekhawatiran: Mereka berat dan kuat, berpotensi menyebabkan kerusakan jika malfungsi. Mereka mendekati uncanny valley yang membuat merinding ketika sesuatu terlihat hampir seperti manusia. Dan sangat sulit membuatnya bekerja secara andal. Kelincahan manusia adalah pencapaian evolusi yang luar biasa, dan dunia kita dibangun dengan asumsi bahwa yang bergerak di dalamnya dapat melakukan hal seperti memegang gagang pintu. Itu adalah keterampilan yang sulit diberikan kepada robot. Jika robot-robot itu menjadi umum, mereka bukan satu-satunya hal yang otomatis.
"Saya sulit membayangkan Anda memiliki robot pelayan, namun di waktu yang sama segala hal lain tetap statis seperti sebelumnya," ujar Alexandra Ion, asisten profesor di Institut Interaksi Manusia-Komputer CMU yang memimpin Lab Struktur Interaktif.
Menambahkan AI dan mobilitas pada benda yang kita gunakan memecahkan banyak masalah itu. Hal ini membuat otomatisasi terasa lebih alami—Anda tetap menggunakan stapler yang sama, meskipun memiliki roda kecil dan tampak punya keinginan sendiri. Namun ada masalah baru seperti privasi dan keamanan yang harus diatasi sebelum cangkir kopi Anda mulai mengejar setiap kali Anda menguap.
Benda-Benda yang Bergerak
Untuk memiliki alas panci cerdas yang tahu harus menggelinding ke Anda saat Anda memegang loyang panas, Anda butuh alas panci yang bisa bergerak. Untuk eksperimen ini, para peneliti membuat platform beroda—misalnya platform bundar untuk cangkir, dilengkapi beberapa roda, motor, dan baterai. Masing-masing dioperasikan oleh mikrokontroler dengan Bluetooth. Versi konsumen masa depan dari benda-benda ini bisa dirancang khusus agar lebih mulus, kata Han dan Ion, tetapi ini hanya untuk membuktikan kemampuan teknologinya.
Benda-benda itu sendiri tidak dilengkapi kecerdasan buatan. Meskipun model AI dapat berjalan pada perangkat keras kecil seperti ponsel dan jam tangan, ini sebenarnya adalah satu sistem AI yang mengendalikan seluruh dapur.
Sistem ini dilengkapi kamera yang mengirimkan bingkai gambar ke model AI yang dapat memproses dan mengidentifikasi apa yang terjadi pada momen tertentu. Model-model itu menentukan apa yang dilakukan seseorang dan menemukan objek yang mungkin terlibat dalam aktivitas tersebut. Model bahasa besar dengan kemampuan penalaran memprediksi apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Basis pengetahuan yang dikodekan ke dalam sistem memastikannya memahami hal-hal dasar tentang interaksi manusia dengan benda.
"Contohnya, jika sebuah cangkir bergerak mendekati saya, akan lebih nyaman jika pegangannya menghadap ke saya," kata Han.
Meskipun gagasan benda-benda datang menyelamatkan Anda dalam krisis terdengar dramatis (bahkan jika krisisnya sendiri cukup minor), sistem ini dapat membantu dengan cara lain. Baki kunci dapat menggoyangkan kunci Anda jika Anda hendak keluar rumah tanpa membawanya. Jika Anda mencari stapler tetapi tersembunyi di balik sesuatu di meja, AI dapat menggesernya ke tempat yang dapat Anda lihat. Anda bahkan dapat menggunakan aktivasi suara untuk meminta rumah cerdas Anda membawakan stapler.
Kapan teknologi ini bisa diharapkan di rumah Anda? Teknologinya sendiri "tidak terlalu jauh," kata Ion, tetapi apakah orang benar-benar menginginkan peralatan yang membuatnya mungkin adalah hal lain. "Jika Anda setuju dengan kamera langit-langit, itu lebih cepat untuk diimplementasikan," katanya, "tetapi secara pribadi, saya tidak akan setuju dengan itu."
Salah satu solusi privasi lebih bersifat politis daripada teknis. Regulasi dan kebijakan yang lebih baik akan memberi kenyamanan pada konsumen bahwa privasi mereka akan terlindungi, kata Ion. Memiliki model yang dapat berjalan sepenuhnya pada perangkat keras lokal, komputer yang tidak terhubung ke internet, juga akan membantu.
Robot Seperti Apa yang Anda Inginkan?
Mengenai robot humanoid, Ion mengatakan ada pandangan utopis tentang pelayan android dan "versi distopia di mana pelayan robot Anda bisa menjadi jahat karena suatu alasan." Bahkan jika robotnya tidak humanoid, tetap ada kekhawatiran. Dalam konteks ini, haruskah Anda memasang roda dikendalikan AI pada pisau? Para peneliti memiliki pisau yang dapat bergerak, namun merancangnya agar mata pisaunya selalu menghadap menjauh dari orang.
"Saya pikir ini adalah ketegangan dan diskusi yang menarik," kata Ion. "Apakah kita sama sekali tidak ingin benda-benda jenis ini dapat digerakkan?"
Tujuannya adalah memastikan bahwa ketika robot melakukan sesuatu di rumah kita, mereka bertindak dengan cara yang mendukung keselamatan dan membantu kita melakukan apa yang kita inginkan.
"Robot menjadi semakin mampu, misalnya melipat pakaian, tetapi… mereka harus melipat pakaian dengan cara yang kita inginkan," kata Han. "Setiap potong pakaian mungkin berbeda. Penting bagi robot tidak hanya mampu, tetapi juga memahami apa yang diinginkan pengguna dan bagaimana mereka dapat membantu pengguna dengan paling baik."
Salah satu bentuknya? Cangkir kopi Anda mengidentifikasi bahwa Anda siap untuk menyesap lagi dan mulai menemukan jalannya menuju Anda.