Harga patokan solar turun lagi, dan penurunan kali ini adalah yang terbesar dalam lima minggu selama dua tahun terakhir.
Harga eceran rata-rata mingguan solar dari Departemen Energi turun 6,3 sen per galon jadi $3,544. Sebelum penurunan selama lima minggu ini, harganya ada di $3,868.
Penurunan sebesar 32,4 sen dalam periode itu adalah yang terbesar dalam rentang 5 minggu sejak turun 37,9 sen yang berakhir pada 11 Desember 2023.
Harga terbaru, yang berlaku hari Senin dan diumumkan Selasa, adalah yang terendah untuk patokan yang dipakai dalam biaya tambahan bahan bakar sejak harga $3,471 pada 11 Juni.
Harga eceran biasanya lambat turun dibandingkan pasar berjangka. Harga solar sulfur ultra rendah (ULSD) di bursa komoditas CME sudah stabil beberapa hari perdagangan terakhir, setelah sebelumnya turun sejak 18 November dengan harga $2,7011 per galon.
Meskipun harga ULSD di CME pada 12 November ada di $2,1980 per galon, harganya sempat turun sampai $2,1219 hari Jumat, lalu naik lagi ke $2,1581 pada penutupan Senin.
Ironisnya, stabilitas pasar ini justru datang dari ketidakpastian. Ketidakpastiannya adalah apakah perkembangan terakhir antara AS dan Venezuela akan memperlambat produksi minyak Venezuela.
Untuk jangka panjang, akhir dari rezim Maduro di Venezuela hampir pasti akan menurunkan harga. Itu akan beri kesempatan industri minyak bangkit setelah bertahun-tahun salah kelola.
Perkiraan terbaru dari Argus Media soal produksi Venezuela adalah sekitar 1 juta barel per hari. Sebelum Hugo Chavez memimpin negara itu pada 1998, produksinya hampir mencapai 3,5 juta barel per hari.
Ketidakpastian lain di pasar adalah jumlah pasti minyak yang keluar dari Rusia.
Ketidakpastian sekitar pasokan minyak karena dua faktor geopolitik besar ini berarti, meskipun harga ULSD turun sedikit minggu lalu, harga minyak Brent di CME naik jadi $62,07 per barel pada Senin, dari $60,56 seminggu sebelumnya.
Masih banyak pembicaraan soal kelebihan pasokan. Ramalan-ramalan tentang kelemahan itulah yang jadi pendorong utama turunnya harga minyak selama enam minggu terakhir.
Tapi faktor geopolitik, setidaknya untuk waktu singkat, bisa lebih berpengaruh daripada dampak penawaran dan permintaan.
Lebih banyak artikel oleh John Kingston
Rancangan undang-undang New York yang menarget Amazon tidak akan dibahas tahun 2025
State of Freight: Pasar angkutan truk yang lesu tiba-tiba hidup kembali
Panelis Benesch: Alasan 2026 bisa jadi tahun kuat untuk M&A logistik
Artikel Harga Patokan Solar Turun Lagi, Lima Minggu Berturut-turut pertama kali tampil di FreightWaves.