Bayangkan ada iklan di TV yang tidak dibuat dengan AI.
Bagi banyak netizen, prospek itu rupanya sangat menarik dan patut dipuji. Contohnya, iklan Natal Porsche tahun 2025 berikut:
Saya menyukai iklan ini. Ada keanggunan kelas atas yang khas, namun juga terasa lembut dan mulus seperti sebuah episode Cocomelon. Bagi yang sedang mempertimbangkan membeli Porsche, iklan ini bisa membangun asosiasi merek yang positif. Saya sendiri tidak akan pernah punya cukup uang untuk sebuah Porsche, jadi bagi saya ini hanya sekadar warna dan musik yang indah.
Dalam iklan tersebut, musim berganti. Sebuah mobil dikendarai berkeliling. Ada detail-detail kecil tentang sejarah dan budaya Porsche yang akan dihargai oleh para penggemar setia setelah menontonnya berulang kali. Yang terpenting, iklan ini memiliki nuansa animasi 2D klasik yang berasal dari perpaduan gambar tangan dan CGI, menurut sebuah unggahan di Instagram Porsche.
Namun, yang membuat orang-orang antusias adalah asumsi bahwa tidak ada AI yang digunakan untuk membuatnya. Bagaimanapun, iklan Natal McDonald’s tahun ini yang dibuat dengan AI akan menempati peringkat tinggi dalam daftar iklan terburuk sepanjang masa.
"Sangat senang melihat karya non-AI akhir-akhir ini," bunyi komentar teratas di versi iklan yang diunggah oleh Parallel Studio, studio yang menciptakannya.
Blog periklanan 80 Level memuji iklan ini karena bebas AI, dengan mengatakan, "Mari kita lihat apakah tren mempromosikan sesuatu sebagai bebas AI akan berlanjut dan bagaimana merek akan mendekati iklan mereka di musim liburan mendatang."
Gizmodo telah menghubungi Parallel Studio untuk mengonfirmasi bahwa iklan ini benar-benar dibuat tanpa AI, dan akan memperbarui berita jika mendapat tanggapan. Sementara itu, unggahan di YouTube dan media sosial dari Porsche dan Parallel Studio tidak menyebutkan AI. Pada titik ini, tidak jelas dari mana kesan ini bahkan berasal.
Harus diakui, iklan Porsche tidak terlihat seperti dibuat dengan AI, tetapi hal itu juga berlaku untuk sebagian besar iklan. Ini adalah iklan terbaru dari Taco Bell yang, mirip dengan iklan Porsche yang bagus dan iklan McDonald’s yang buruk, merupakan montase penuh khayalan dari adegan-adegan berbeda yang memiliki tema sama.
Ini adalah jenis karya yang tentu saja bisa dibuat dengan AI, tetapi sejauh yang saya tahu, tidak ada yang beranggapan demikian. Iklan ini juga tidak dipuji karena tidak menggunakan AI, sekali lagi, sepengetahuan saya.
Namun, di dunia di mana kita semua harus menonton iklan, lebih sedikitnya iklan AI yang buruk dan menyakiti mata tentu akan menjadi tren yang disambut baik. Jika iklan Porsche ini memang dimaksudkan sebagai pernyataan anti-AI, itu luar biasa.