Pembiayaan Perumahan FLPP Indonesia Capai Rekor Tertinggi pada 2025

Jakarta (ANTARA) – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengumumkan bahwa penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2025 mencapai tingkat tertinggi sejak program ini dimulai pada 2010.

Komisaris BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyebutkan bahwa pencapaian rekor ini berkat bimbingan terus-menerus dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perumahan atas dukungan dan bimbingannya yang berkelanjutan, yang telah membantu kami mencapai akselerasi kemajuan yang luar biasa. Ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah untuk mencapai target 3 juta rumah bagi rakyat Indonesia,” kata Nugroho di Jakarta, Selasa.

Per 22 Desember 2025, penyaluran dana FLPP telah mencapai 270.985 unit rumah senilai Rp33,66 triliun.

Pembiayaan ini disalurkan melalui 39 bank mitra, mendukung 8.058 developer dalam 13.118 proyek di 33 provinsi.

Bank BTN mencatatkan penyaluran tertinggi dengan 128.608 unit, diikuti oleh BTN Syariah dengan 59.463 unit.

Kontributor utama lainnya termasuk Bank BRI (31.645 unit), Bank BNI (14.179 unit), Bank Mandiri (10.591 unit), dan Bank Syariah Indonesia (4.062 unit). Bank daerah juga berperan, yakni Bank BJB dengan 3.915 unit, BJB Syariah dengan 2.660 unit, Bank Sumsel Babel dengan 2.430 unit, dan Bank Sumsel Babel Syariah dengan 1.695 unit.

“Saya harap kinerja ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk memenuhi target tahun 2026,” tambah Nugroho.

Diluncurkan pada 2010, program FLPP berfungsi sebagai instrumen negara untuk memperluas kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam skema ini, peminjam mendapatkan manfaat berupa suku bunga tetap 5 persen, premi asuransi yang sudah termasuk, tenor maksimal 20 tahun, uang muka serendah 1 persen, dan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN).

MEMBACA  Elon Musk Pertahankan Gelar sebagai CEO Bergaji Tertinggi dalam Sejarah dengan Paket Gaji $26 Miliar—dan Satu-Satunya yang Harus Dilakukan Hanya Hadir Selama Dua Tahun

Berita terkait: Pemerintah prioritaskan akses perumahan terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah

Berita terkait: Prabowo puji penandatanganan kredit perumahan bersubsidi terbesar sepanjang masa

Penerjemah: Aji Cakti
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar