Uang Beredar Capai Rp 9.891,6 Triliun Menjelang Nataru 2025-2026

Senin, 22 Desember 2025 – 13:33 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) lewat Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, melaporkan bahwa uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2025 tumbuh sebesar 8,3 persen secara year-on-year (yoy).

Baca Juga:
Rupiah Menguat seiring Peringatan Bank Dunia soal Kesehatan Fiskal RI

Angka itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan di Oktober 2025 yang sebesar 7,7 persen (yoy). Jadi, saat ini jumlah uang beredar tercatat mencapai Rp 9.891,6 triliun.

Ramdan menjelaskan, perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 11,4 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,9 persen (yoy).

Baca Juga:
Superbank Bukukan Laba Rp 122,4 Miliar dan 1 Juta Transaksi Harian Per November 2025

"Perkembangan M2 pada November 2025 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) dan perkembangan penyaluran kredit," kata Ramdan dalam keterangannya, Senin (22/12).

Ilustrasi mata uang Rupiah.

Baca Juga:
Harga Cabai Turun dan Telur Stagnan di Rp 33.000 Per Kg, Catat Daftar Lengkapnya

Dia menambahkan, tagihan bersih sistem moneter kepada Pempus tumbuh 8,7 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen (yoy).

Sementara itu, penyaluran kredit pada November 2025 tercatat sebesar Rp 8.196,4 triliun atau tumbuh 7,9 persen (yoy), juga lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang 7,0 persen (yoy).

"Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,7 persen (yoy), setelah pada Oktober 2025 tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy)," ujarnya.

Sebagai informasi, Uang Primer (MO) adjusted pada November 2025 tumbuh 13,3 persen (yoy), melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 14,4 persen (yoy), sehingga tercatat sebesar Rp 2.136,2 triliun.

MEMBACA  Bill Gates Mencairkan $1.7 Miliar dari Portofolionya, Meniru Gerakan Buffett untuk Menyimpan Uang Tunai

Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di BI adjusted sebesar 24,2 persen (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,1 persen (yoy).

Berdasarkan faktor yang mempengaruhinya, pertumbuhan MO adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).

Harga Cabai, Beras, Daging Sapi, hingga Telur Kompak Turun, Cek Daftar Lengkapnya
Badan Pangan Nasional alias Bapanas melaporkan harga cabai rawit merah secara nasional Rp 63.290 per kilogram (kg) atau turun Rp 3.423 dibandingkan dengan hari sebelumnya.

VIVA.co.id
22 Desember 2025

Tinggalkan komentar