Kalau bicara nasihat uang, Dave Ramsey itu hampir terkenal sekali.
Tipsnya ada di mana-mana — di radio, di buku laris, dan di semua media sosial. Tapi walau panduannya udah bantu jutaan orang keluar dari utang, nggak semua yang dia bilang dapat setuju dari penasihat keuangan.
Bahkan, beberapa aturan uang-nya yang paling populer bikin banyak profesional kurang setuju.
GOBankingRates ngobrol sama Dennis Shirshikov, profesor keuangan di City University of New York dan kepala pertumbuhan di GrowthLimit, tentang kenapa dia nggak selalu cocok sama cara Ramsey.
“Saya menghormati kontribusi Dave Ramsey untuk literasi keuangan, tapi beberapa aturannya yang kaku nggak selalu cocok sama lingkungan ekonomi kompleks sekarang,” katanya.
“Satu nasihat Dave Ramsey yang paling terkenal adalah selalu hindari utang, yang saya nggak sepenuhnya setuju,” kata Shirshikov.
Dia jelasin bahwa perspektif Ramsey masuk akal di zaman dulu ketika sumber daya manajemen risiko langka dan kredit kurang transparan. Tapi di sistem keuangan sekarang, utang yang strategis sering penting untuk kumpulkan kekayaan jangka panjang.
Kalau dikelola dengan benar, Shirshikov bilang, ambil KPR untuk beli properti atau aset lain yang nilainya naik, atau pakai pinjaman bunga rendah untuk biayai usaha atau pendidikan yang hasilnya tinggi, bisa jadi langkah keuangan yang bijak.
“Utang tanpa tujuan atau disiplin itu masalahnya, bukan utangnya sendiri. Menghindari utang sepenuhnya sering bikin orang nggak bisa manfaatkan leverage untuk buat peluang yang bisa percepat perkembangan keuangan mereka,” katanya.
Baca Lagi: Suze Orman Mengungkap Tagihan No. 1 yang Harus Kamu Bayar Pertama Tiap Bulan
Cari Tahu: 6 Akun Aman Terbukti Bikin Uangmu Tumbuh Sampai 13x Lebih Cepat
“Saya juga nggak setuju sama keinsistenannya untuk berhenti investasi sama sekali selagi bayar utang,” kata Shirshikov. “Ini secara matematika mengabaikan efek compounding dan biaya peluang.”
Dia bilang, orang umur 30 tahun yang berhenti kontribusi ke 401(k) selama lima tahun untuk fokus ke utang, bisa kehilangan ratusan ribu dolar potensi pertumbuhan dana pensiun saat umur 65 nanti.
Shirshikov rekomendasikan, alokasikan sebagian pendapatan untuk dua tujuan itu, tetap kontribusi ke akun yang dapat keuntungan pajak sambil prioritaskan utang berbunga tinggi, sebagai strategi yang lebih seimbang.
“Itu strategi yang lebih canggih dan praktis, yang mengakui bahwa nambah aset sambil kurangi kewajiban bukan satu-satunya cara untuk maju secara keuangan,” katanya.