Minggu, 21 Desember 2025 – 19:02 WIB
Agam, VIVA – Sudah tiga pekan berlalu sejak banjir bandang melanda Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh, tapi penderitaan para penyintas belum juga berakhir. Ribuan warga yang terdampak masih harus tinggal di tenda pengungsian dengan akses ke layanan dasar yang terbatas.
Kondisi ini mendorong Indonesia CARE untuk melanjutkan aksi kemanusiaan di beberapa wilayah terdampak. Banyak keluhan disampaikan penyintas ke para relawan di lapangan, mulai dari masalah kesehatan, sanitasi, sampai kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Di Sumatra Barat, Indonesia CARE masih aktif memberikan layanan kesehatan gratis, mengoperasikan dapur umum, dan juga mengadakan program psikososial untuk anak-anak korban banjir.
“Kami tetap menjalankan aksi ini karena masyarakat disini masih sangat butuh bantuan. Ini juga bentuk tanggung jawab moral kami untuk menjaga kepercayaan para donatur Indonesia CARE,” kata Ketua Posko Relawan Indonesia CARE, Mohammad Syahri, pada Minggu 21 Desember 2025.
Untuk mendukung layanan kesehatan, Indonesia CARE mengerahkan satu dokter, dua relawan paramedis, dan satu unit ambulans gawat darurat yang beroperasi di Tanah Datar, Sumatra Barat. Sementara itu, operasional dapur umum dibantu oleh relawan yang kebanyakan adalah ibu-ibu PKK Perumahan Dobo Indah, Tanah Datar.
Program psikososial yang dijalankan di Sumatra Barat dan Aceh juga mendapat dukungan dari beberapa lembaga pendidikan. Di antaranya SD dan SMP Plus Global Talent School, Yayasan Pendidikan Al Mughni, SD Angkasa 12 Halim Perdanakusuma, SDN 07 Petamburan, SDN 03 Kampung Bali, SDN 05 Kebon Kacang Jakarta Pusat.
Selain itu, bantuan logistik dan operasional dapur umum datang dari berbagai komunitas dan lembaga, seperti Komunitas Mercedes-Benz W204 Club, Crypton Maju Gemilang, Al Washliyah ZIS, Ondelivery, Bagi Indonesia, SMKS Karya Nusantara, Komunitas Street Photography Jakarta, STIKOM CKI, Partai Gerindra Lampung, BEM Universitas Asy Syafi’iyah, serta Al Azhar Care Indonesia.
Untuk wilayah Aceh, program psikososial dan dapur umum Indonesia CARE juga mendapat tambahan dukungan dari Forhati Nasional dan Ikatan Alumni FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Posko Indonesia CARE Aceh, Dwiky Hartanto.
“Donatur perorangan jugha banyak yang mempercayakan bantuannya kepada kami. Kepercayaan ini harus benar-benar kami jaga,” ujar Dwiky.