Iran Eksekusi Warga yang Dituduh Mata-Mata Mossad Israel: Media Negara

Teks Berita Eksekusi Mata-Mata Israel di Iran

Aghil Keshavarz merupakan orang kesepuluh yang dieksekusi mati atas dakwaan spionase sejak konflik dengan Israel pada bulan Juni lalu.

Diterbitkan pada 20 Des 2025

Klik untuk membagikan di media sosial

Iran telah mengeksekusi mati seorang terpidana yang dinyatakan bersalah melakukan spionase untuk badan intelijen Mossad Israel, demikian diumumkan oleh otoritas kehakiman. Langkah ini merupakan bagian dari gelombang penindakan yang meluas terhadap para tersangka kolaborator pasca perang 12 hari antara Israel-Amerika Serikat-Iran awal tahun ini.

Berdasarkan laporan kantor berita resmi kehakiman, Mizan, Aghil Keshavarz dieksekusi pada Sabtu pagi setelah Mahkamah Agung mengukuhkan vonis bersalahnya atas tuduhan spionase.

Rekomendasi Cerita

Mahasiswa arsitektur berusia 27 tahun itu ditangkap awal tahun ini di kota Urmia, barat laut Iran, setelah patroli militer mendapatinya sedang memotret gedung markas besar angkatan darat.

Eksekusi ini menambah daftar panjang orang yang dihukum mati atas tuduhan spionase sejak konflik Juni, dengan setidaknya 10 orang telah dieksekusi hanya hingga bulan September saja.

Pada September lalu, Iran juga mengeksekusi seorang pria yang mereka klaim sebagai “salah satu mata-mata terpenting Israel di Iran”.

Menyusul hal tersebut, pada Oktober Teheran memperketat undang-undang yang menyasar tersangka mata-mata untuk Israel dan AS, dengan menjadikan spionase sebagai kejahatan yang secara otomatis dihukum mati serta penyitaan aset.

Menurut laporan Mizan, Keshavarz dituduh telah melaksanakan lebih dari 200 misi untuk dinas intelijen Israel di berbagai lokasi, termasuk Teheran, Isfahan, Urmia, dan Shahroud.

Misi-misi tersebut diklaim meliputi pemotretan lokasi target, pelaksanaan jajak pendapat opini, serta pemantauan pola lalu lintas di tempat-tempat tertentu.

MEMBACA  Menghadapi pemukim kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, bersama-sama

Otoritas menyatakan bahwa ia berkomunikasi dengan Mossad Israel dan pejabat militer melalui platform pesan terenkripsi, dan menerima pembayaran dalam mata uang kripto setelah menyelesaikan tugasnya.

Kejaksaan menyatakan Keshavarz telah “bekerja sama secara sadar” dengan dinas Israel dengan maksud merugikan Republik Islam Iran.

Kelompok HAM Iran Human Rights yang berbasis di Oslo sebelumnya telah membantah vonis spionase serupa, dengan menyatakan bahwa para tersangka seringkali disiksa untuk mengeluarkan pengakuan palsu.

Serangan ofensif Israel pada bulan Juni melibatkan 12 hari serangan udara, termasuk beberapa yang menyasar jenderal tinggi dan ilmuwan nuklir Iran, serta warga sipil di kawasan permukiman. Iran membalas dengan gempuran misil dan drone. AS juga melakukan serangan besar-besaran atas nama Israel terhadap situs-situs nuklir Iran selama konflik. Menurut Amnesty International, serangan Israel ke Iran menewaskan sedikitnya 1.100 orang.

Sebagai respons atas perang Juni dan gelombang protes dalam beberapa tahun terakhir terkait kondisi ekonomi serta hak-hak perempuan, ditambah seruan untuk perubahan rezim, Iran telah menjatuhkan lebih banyak hukuman mati.

Tinggalkan komentar